LANGKAH 2 : MENGGALI INFORMASI DARI DALAM NAS
Pada langkah yang lalu kita sudah melihat bagaimana menyelidiki informasi mengenai latar belakang nas. Mungkin saudara sudah berusaha selama dua atau tiga jam untuk mencari semua jawaban yang dikemukakan dalam langkah itu.
Sekarang, sebagai langkah kedua dalam persiapan khotbah Ekspositori, tuliskanlah dengan bollpoint merah judul dari pasal ini, yaitu “Menggali Informasi Dari Dalam Nas.” Kini kita akan menyelidiki nas kita ayat demi ayat demi tujuan mengerti isinya sedapat mungkin.
Untuk menggali dengan baik, saudara membutuhkan beberapa alat yang praktis. Alat-alat yang dapat menolong saudara menggali informasi dari dalam nas ini ialah: Terjemahan Alkitab, Kamus Alkitab, Konkordansi Alkitab, dan Tafsiran Alkitab.
Dengan bollpoint merah, tulislah “Terjemahan Alkitab” pada buku penyelidikan saudara. Waktu ini kita akan memakai terjemahan-terjemahan Alkitab untuk menggali informasi dari dalam Alkitab.
1. Terjemahan Alkitab
Dengan berkat Tuhan, umat Kristen di Indonesia sudah mempunyai satu terjemahan Alkitab yang baru, dan dari Alkitab terjemahan baru inilah kita akan berkhotbah. Namun kita masih dapat memakai terjemahan-terjemahan lain untuk menganalisa nas kita. Kadang-kadang terjemahan lama atau yang lain memakai sebuah istilah yang menolong kita lebih mengerti akan arti nas itu.
Apakah terjemahan-terjemahan lain yang dapat kita pakai? Pertama ada terjemahan lama yang masih dipakai oleh banyak orang di Indonesia. Beberapa tahun yang lalu kami menemukan sebuah terjemahan yang lebih tua lagi yang disebut “Wasijat Jang Baroe” (tersalin kepada bahasa Malajoe Rendah). Terjemahan ini sering menolong kami. Dan baru-baru ini Penerbit Kalam Hidup menerbitkan “Firman Allah Yang Hidup” yaitu “Perjanjian Baru Dalam Bahasa Sehari-hari.” Juga untuk orang Jawa ada Alkitab bahasa Jawa, dan kebanyakan suku besar di Indonesia mempunyai sebagian dari Alkitab dalam bahasa sukunya sendiri. Pakailah terjemahan-terjemahan itu. Apalagi saudara mengerti bahasa Inggris atau bahasa Belanda, alangkah untungnya saudara! Pakailah terjemahan-terjemahan dari bahasa-bahasa itu juga. Berusahalah sedikit-sedikit memiliki terjemahan-terjemahan di atas. Lima atau enam terjemahan Alkitab akan merupakan alat-alat yang dapat selalu menolong saudara.
Di bawah ini kami memberikan perbandingan dari beberapa terjemahan pada Injil Yohanes 8:58. Walaupun tidak ada perubahan besar saudara dapat melihat beberapa perbedaan kecil dalam istilah-istilah yang dipakai:
Malajoe Rendah : Sabeloemnja Ibrahim akoe soedah ada
Bahasa Indonesia Lama : Sebelum Ibrahim ada, Aku ini sudah ada
Bahasa Indonesia Baru : Sebelum Abraham jadi, Aku telah ada
Firman Allah yang Hidup : Aku telah ada sebelum Abraham dilahirkan
Bahasa Madura Lama : Sebellunna Ibrahim bada Sengko’ ella bada
Bahasa Madura Baru : Sabellunna Abraham daddi Sengko’ bada
Bahasa Jawa : Sadurunge Abraham dumadi Aku ana
Bahasa Inggris (KJV) : Before Abraham was, I am
Living Bibble : I was in existence before Abraham was ever born
Jikalau misalnya kami akan berkhotbah dari Yohanes 8 :52-59 kami akan membuka semua terjemahan Alkitab kami pada nas tersebut dan meletakkannya di atas meja tulis kami. Kemudian pada buku penyelidikan kami, kami mencatat Yohanes 8:52 dan kemudian membaca ayat itu dalam setiap terjemahan serta mencatat istilah-istilah dan pandangan-pandangan baru yang kami terima. Kemudian kami akan mencatat Yohanes 8:53 dan sekali lagi membaca ayat tersebut dalam setiap terjemahan. Demikianlah kami akan membaca nas kami ayat demi ayat dalam setiap terjemahan sambil mencatat informasi-informasi yang mungkin dapat menolong kami mengerti nas itu.
2. Kamus Alkitab
Tulislah sekarang pada buku penyelidikan saudara “Kamus Alkitab.” Apakah saudara mempunyai Kamus Alkitab? Jika belum, usahakanlah mempunyai sebuah. Lembaga Literatur Baptis sudah menerbitkan sebuah “Ensiklopedia Alkitab Praktis.” Sampai sekarang ini kami belum menemukan sebuah kamus Alkitab yang lebih baik daripada ini. Namun ada beberapa kamus Alkitab lain yang sudah dicetak di Indonesia. Juga, jangan lupa bahwa ada kamus Alkitab kecil di bagian belakang Alkitab Indonesia terjemahan baru.
Bagaimana kita akan memakai kamus Alkitab itu? Mungkin saudara akan berkhotbah dari Matius 4:1-11. Oleh karena itu saudara harus mencatat semua kata benda dari nas saudara pada buku penyelidikan. Ingat bahwa sebuah kata benda ialah: orang, tempat, atau benda. Bila kita membaca Matius 4:1-11 kita menemukan kata benda-kata benda sebagai berikut: padang gurun, Iblis, puasa, batu, roti, Kota Suci, bubungan Bait Allah, Bait Allah, malaikat, kerajaan dunia.
Sekarang saudara harus berusaha mencari kata benda ini dalam kamus atau ensiklopedia saudara. Mungkin saudara tidak dapat menemukan semua kata ini dalam kamus saudara, tetapi coba saja.
Di bawah istilah “roti” dalam “Ensiklopedia Alkitab Praktis” kami mendapat informasi sebagai berikut: “Pada masa Alkitab roti biasanya sama pentingnya seperti nasi pada orang Indonesia masa kini. Ada bermacam-macam roti tetapi yang paling sering dimakan ialah berbentuk apam, bulat tipis, kira-kira 45cm lebarnya. Itu berisi tepung (dari gandum, syeir atau biji-bijian lain), air, garam, kadang-kadang ragi, kadang-kadang minyak, dan biasanya dipanggang. Selain menjadi makanan utama, potongan-potongan roti itu juga biasanya menggantikan sendok untuk menceduk makanan-makanan lainnya. Tiga ketul roti semacam itu dianggap cukup untuk sekali makan (Lukas 11:5-6); akan tetapi seorang tahanan mungkin akan diberikan seketul sehari saja. (Yeremia 37:21). Kalau roti habis sama sekali, keadaannya sudah mengerikan (II Raja-Raja 25:3).” Dan masih ada banyak informasi lain di bawah istilah “roti” dalam ensiklopedia tersebut.
Carilah istilah kata benda-kata benda itu satu demi satu serta catatlah semua informasi mengenai kata-kata itu yang mungkin akan menolong dalam persiapan khotbah saudara. Mungkin saudara tidak akan memakai semua keterangan ini, namun saudara perlu mengetahuinya supaya saudara dapat betul-betul menguasai nas yang akan saudara uraikan kemudian hari dari mimbar.
3. Konkordansi Alkitab
Konkordansi adalah sebuah buku di mana istilah-istilah penting dari Alkitab didaftarkan menurut abjad. Alamat-alamat Alkitab di mana istilah itu terdapat ditulis di sebelahnya. Dengan daftar ini saudara dapat mencari ayat-ayat lain yang memakai istilah yang sama.
Jika nas kita masih Matius 4:1-11 dan saudara-saudara merasa kurang puas dengan informasi yang sudah saudara kumpulkan mengenai istilah “puasa.” Maka untuk menambah informasi mengenai puasa, saudara dapat membuka konkordansi sampai menemukan istilah “puasa.” Di bawah istilah itu ada daftar ayat-ayat Alkitab di mana istilah “puasa” terdapat. Tak mungkin saudara dapat menyelidiki setiap ayat yang terdaftar di sana, tetapi mungkin saudara mencatat alamat-alamat ayat berikut ini: Matius 6:16, 17:21, Lukas 18:12, dan Kisah Para Rasul 13:2. Bila saudara menyelidiki ayat-ayat ini di dalam Alkitab, saudara akan bertemu dengan banyak informasi lagi mengenai “puasa.” Baiklah mencatat informasi ini bila saudara anggap penting pada buku penyelidikan saudara.
4. Pertanyaan-pertanyaan Penyelidikan
Sebelum kita mempergunakan tafsiran-tafsiran, kita dapat memakai beberapa pertanyaan sebagai pisau untuk menggali dan mengeluarkan berkat-berkat tambahan dari nas kita.
Ada empat pertanyaan dasar yang dapat kami pergunakan dengan beberapa anak pertanyaannya. Marilah kita memeriksa pertanyaan-pertanyaan ini satu demi satu.
Pertama, apakah ada yang berguna di sini bagi jiwaku sendiri? Lihatlah nas saudara dari segi praktisnya dengan mengingat kebutuhan saudara sendiri. Apakah ada peringatan? Apakah ada dorongan? Apakah ada nasihat? Apakah ada Janji-janji? Jadikanlah nas itu berbicara pada saudara dan catatlah jawaban-jawaban dari pertanyaan-pertanyaan ini pada buku penyelidikan khotbah saudara.
Kedua, apakah ada sesuatu mengenai Kristus? Apa yang dapat saya pelajari mengenai Dia? Apakah ada teladan yang harus kami turuti? Apakah ada kesempurnaan yang digambarkan?
Ketiga, apakah ada sesuatu pesan yang bersifat Injili? Apa yang diajarkan tentang dosa? Kerusakan tabiat manusia? Anugerah Allah? Jalan keselamatan? Berkat-berkat orang yang ditebus? Ingat setiap fatsal Alkitab akhirnya menuju ke Golgota.
Keempat, apakah ada sesuatu pengajaran yang bersifat doktrin/theologia? Yaitu apakah ada sesuatu mengenai kedaulatan Allah, tanggung-jawab manusia, pembenaran, pengudusan, perdamaian, sorga, neraka, dunia akhirat dan sebagainya?
Nah, bila jawaban-jawaban untuk semua pertanyaan ini sudah ditulis pada buku penyelidikan saudara, setelah itu baru membuka tafsiran-tafsiran dan mempelajari apa yang dikatakan oleh penafsir-penafsir mengenai nas saudara.
5. Tafsiran Alkitab
Walaupun belum ada banyak tafsiran Alkitab dalam bahasa Indonesia, sedikit demi sedikit penafsiran bertambah banyak. Daripada membeli baju atau sepatu baru, seorang pengkhotbah yang bijaksana akan membelanjakan uangnya untuk membeli tafsiran yang baik. Bila membeli buku-buku tafsiran, perhatikanlah dua hal yang penting. Pertama, belilah tafsiran-tafsiran yang dikarang oleh orang-orang Injili. Kadang-kadang tafsiran yang dikarang oleh orang yang bukan Injili dapat menolong tetapi sering mengandung pandangan yang salah tentang Alkitab. Kedua, belilah tafsiran yang menjelaskan Alkitab ayat demi ayat atau paling sedikit satu bagian kecil demi satu bagian kecil.
Bagaimana memakai tafsiran? Kembali lagi pada nas, yaitu Matius 4:1-11. Bukalah tafsiran saudara pada nas itu. Tafsiran yang kami miliki pada nas ini ialah “Penyelidikan Injil Matius (Raja dan KerajaanNya)” oleh Roland Q. Leavell terbitan Lembaga Literatur Baptis, Bandung. Penafsir buku ini membongkar nas ini menjadi tiga bagian, yaitu 4:1-4; 5-7; dan 4:8-11. Di bawah setiap bagian ini ia memberi keterangan mengenai nas ini. Misalnya dalam bagian yang menafsirkan 4:8-11 ia menulis, “Menurut tradisi, gunung tempat percobaan itu ialah gunung Quarantania, sebuah gunung yang berbatu-batu, tandus, dan sangat panasnya, di sebelah barat laut Yerikho.” Demikianlah saudara dapat menambah sedikit informasi mengenai nas saudara.
Bacalah tafsiran itu dengan teliti dan garis bawahilah informasi-informasi yang menarik menurut minat saudara. Informasi yang saudara anggap terpenting dapat dicatat pada buku penyelidikan. Jikalau saudara memiliki lebih dari satu tafsiran pada nas saudara, bacalah tafsiran itu juga. Ingat, makin banyak informasi yang dapat saudara peras dari buku-buku lain mengenai nas saudara, makin untunglah saudara.