PEDOMAN SWAKARYA KHOTBAH EKSPOSITORI – JILID II, PELAJARAN VII
CARA MENGGUNAKAN PESKE
PESKE disusun berbeda dengan buku-buku yang lain karena lebih bersifat Pertanyaan – Jawaban. Untuk mendapat manfaat semaksimal mungkin, ikutilah petunjuk-petunjuk di bawah ini.
-
Sebelum membuka situs ini, siapkan semua perlengkapan belajar yaitu: pena, pensil, Alkitab, dan kertas / buku catatan.
-
Bukalah situs ini dan pilihlah pelajaran yang mau dipelajari.
-
Setiap pelajaran dibagi menjadi beberapa soal bernomor. Saudara perlu membaca dan mengerjakan setiap soal satu demi satu sesuai dengan petunjuk-petunjuknya.
-
Bacalah soal dengan seksama. Lalu, tulislah jawaban Anda pada kertas / buku catatan yang Anda siapkan sebelumnya, dengan menggunakan PENA tanpa pertolongan sumber lain.
-
Di bawah setiap soal terdapat link “Klik di sini untuk jawabannya”. Jangan mengklik link ini sebelum Anda selesai menulis jawaban Anda.
-
Setelah Anda mengerjakan soal, klik link yang ada di bawah soal tersebut. Cocokkanlah jawaban Anda dengan jawaban sebenarnya yang ada di pop-up window yang muncul. Apabila jawaban Anda salah atau kurang lengkap, perbaikilah yang salah dengan memakai PENSIL. Bacalah semua informasi yang ada di pop-up window tersebut karena, disamping Anda dapat mengerti jawaban yang benar, sering ada penjelasan tambahan tentang pokok yang dipelajari.
-
Setelah selesai mencocokkan jawaban Anda, tutuplah pop-up Window tersebut dengan mengklik tulisan “Close” di bagian kanan atas atau dengan mengklik di luar dari pop-up Window tersebut. Lalu lanjutkanlah membaca soal berikutnya.
-
Setiap halaman hanya memuat 5 soal saja. Setelah selesai dengan halaman ini, Anda bisa mengklik link “Selanjutnya” untuk membaca halaman berikutnya. Anda juga bisa memilih halaman dengan menggunakan Indeks Artikel di bagian kanan atas halaman tersebut.
-
Di dalam setiap pelajaran ada bingkai-bingkai yang memiliki judul seperti ini: “20-Kelompok”. Soal-soal Kelompok tidak perlu diisi.
-
Kadang-kadang Anda akan melihat penjelasan yang ditulis dengan warna biru. Bahan ini dimasukkan untuk memperkaya pengertian Anda. Anda tidak akan diuji mengenai bahan tersebut tetapi alangkah baiknya kalau dibaca.
-
Sewaktu-waktu Anda akan melihat tulisan berwarna kuning dengan judul BACAAN ANJURAN. Tulisan ini memuat data tentang bahan bacaan tambahan untuk Anda. Apabila Anda ingin memperdalam pengertian tentang pokok yang dipelajari di sini, Anda dapat membaca buku dan halaman yang ditunjukkan BACAAN ANJURAN tersebut.
Soal 1-5
SOAL 01
Sekarang kita sudah tiba pada pelajaran terakhir tentang khotbah ekspositori. Banyak bahan baru tentang ilmu berkhotbah sudah kita kuasai. Namun masih ada dua hal yang harus kita singgung yaitu bahan ilustrasi khotbah dan penyampaian khotbah. Kita akan memusatkan perhatian pada dua pokok itu pada pelajaran ini.
Sebelum Pelajaran VII selesai kami akan berusaha memungkinkan Saudara:
1. Mendaftarkan 2 macam bahan ilustrasi khotbah.
2. Menjelaskan serta menggunakan tiga metode untuk mengumpulkan lukisan khotbah.
3. Menjelaskan 4 tujuan bahan ilustrasi khotbah.
4. Menjelaskan 4 jenis alat peraga khotbah.
5. Mendaftarkan 6 dari 20 pokok yang berhubungan dengan penilaian penyampaian khotbah.
BAHAN ILLUSTRASI
SOAL 2
Ada DUA MACAM BAHAN ILUSTRASI yang akan kita bahas sbb:
Untuk menyegarkan pikiran kita tentang lukisan khotbah dan alat peraga tulislah (L) di depan semua LUKISAN KHOTBAH pada daftar berikut ini dan (AP) di depan semua ALAT PERAGA
_____ 1) Perumpamaan “Anak yang hilang”.
_____ 2) Peta Galatia Selatan.
_____ 3) Gelas penuh air untuk menunjukkan kepenuhan Roh Kudus.
_____ 4) Riwayat singkat Raja Asa.
_____ 5) Sketsa di papan tulis.
_____ 6) Pengalaman pribadi.
_____ 7) Gambar langit dengan tulisan “Aku pasti datang kembali!”.
_____ 8) Daftar statistik yang dibagikan kepada pengikut kebaktian.
_____ 9) Dongeng dari Kalimantan Tengah.
_____10) Kutipan satu kejadian dari sebuah majalah umum.
SOAL 3
Bandingkanlah lagi DUA MACAM bahan ilustrasi berikut ini dari segi penyampai-annya dan juga dari segi penerimaannya oleh pendengar. Kemudian jelaskanlah PERBEDAAN antara “lukisan khotbah” dan “alat peraga”.
1. “Lukisan khotbah” yaitu ceritera, dongeng, kisah, dlsbg. yang disampaikan secara lisan saja.
2. “Alat peraga” yaitu salah satu benda yang dapat diamati dengan mata dan/atau telinga pendengar dan yang dipakai sehubungan
dengan khotbah.
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
_____________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
SOAL 4
Lukisan khotbah dapat berupa ceritera, kisah, kesaksian pribadi, perumpamaan, dongeng dlsbg. Bacalah lukisan khotbah (ceritera) berikut ini tentang kesucian.
Bpk. Peter Lely adalah pelukis Inggris yang terkenal dan dipuji beberapa tahun yang lalu. Sebagai pelukis ia membuat satu peraturan
buat dirinya sendiri yaitu ia melarang dirinya melihat lukisan yang kurang baik. Menurut pengalamannya ia sadar bahwa lukisan yang jelek mempunyai pengaruh yang tidak baik padanya. Jikalau ia memandang lukisan macam itu ia mulai meniru yang tidak baik di dalamnya pada waktu ia mulai melukis. Ia dipengaruhi oleh kelainan dan kesalahan dalam lukisan yang jelek sampai kemampuannya untuk melukis dengan sempurna dikurangi.
Demikian juga, jikalau kita memandang atau memikirkan perbuatan yang jahat, kejahatan dalam perbuatan itu akan mempunyai dampak negatif pada kami dan akan menghindari kami dari hidup dalam kesucian.
Tandailah dengan (þ) setiap nas berikut ini yang dapat dipakai sebagai lukisan.
_____ 1) Mt. 5:3-12 | _____ 4) Lk. 8:16-18 |
_____ 2) Mt. 12:46-50 | _____ 5) Kis. 8:26-40 |
_____ 3) Mk. 2:27-28 | _____ 6) Roma 13:1-3 |
SOAL 5
Tanpa melihat soal-soal di atas, daftarkanlah DUA MACAM bahan ilustrasi khotbah yang baru kita pelajari.
1) ___________________________________________________
2) ___________________________________________________
Soal 6-10
SOAL 6
Sekarang kita akan membahas Lukisan Khotbah. Semua orang, pengkhotbah maupun pendengar, mengakui manfaat lukisan yang baik dalam khotbah. Namun hampir tiap pengkhotbah menghadapi kesukaran dalam mengumpulkan lukisan-lukisan yang sesuai untuk khotbahnya. Jikalau pengkhotbah, yang jarang memakai lukisan khotbah, di-tanya, “Mengapa Saudara tidak memakai lukisan dalam khotbah?” pada umumnya ia akan menjawab, “Kami sulit mencari lukisan-lukisan yang cocok.” Untuk menolong memecahkan soal ini kita akan belajar tiga metode yang dapat kita pakai untuk mengumpulkan lukisan khotbahnya atau dengan kata lain mendirikan perpustakaan lukisan, sbb:
1. Mengumpulkan lukisankhotbah dari majalah / koran.
2. Mencatat luksan khotbah yang didengar / dialami dalam buku catatan pribadi.
3. Mendaftarkan sumber lukisan khotbah dari buku bacaan (termasuk Alkitab) pada kartu.
Dalam pelayanan Saudara di Sekolah Minggu atau kebaktian gereja kami yakin Saudara pernah memakai sebuah lukisan khotbah. Tulislah SECARA LENGKAP dengan detail-detailnya satu lukisan khotbah yang pernah Saudara pakai serta tempat lukisan itu ditemukan.
Lukisan: _____________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
Tempat diketemukan: __________________________________________________________
______________________________________________________________________________
SOAL 7
Metode pertama yang dapat kita pakai untuk mendirikan perpustakaan lukisan khotbah ialah: Mengumpulkan lukisan khotbah dari majalah/koran. Setiap pengkhotbah perlu sering membaca beraneka majalah, koran dan bahan-bahan bacaan dan menyimpan lukisan-lukisan dari bahan bacaan itu. Semua ini merupakan sumber yang kaya dengan contoh-contoh yang dapat dipergunakan dalam khotbahnya. Tandailah dengan (þ) setiap kalimat berikut yang searti dengan metode pertama ini.
_____ 1) Menggunting contoh-contoh yang dapat dipakai dalam khotbah dari surat kabar “Kompas”.
_____ 2) Menyimpan kisah-kisah yang menarik dari majalah “Sahabat Gembala”.
_____ 3) Membaca majalah Kristen dengan rajin.
_____ 4) Berlangganan dua surat kabar ibu kotanya.
_____ 5) Menyalin dongeng yang menarik tentang bahaya dosa dari majalah teman.
SOAL 8
Pelajarilah usaha dua pengkhotbah berikut ini dan tandailah dengan (þ) jawaban Saudara.
A.Pendeta Tomas suka membaca majalah-majalah Kristen. Tiap kali ia bertemu dengan sebuah lukisan atau contoh yang baik ia mengambil gunting dan memotongnya. Kemudian lukisan-lukisan ini disimpan dalam stofmap-stofmapnya. Ia menulis judul-judul seperti “DOSA,” “SORGA,” “IBLIS,” “ROH KUDUS,” dlsbg. pada stofmap-stofmapnya dan menyimpan lukisan-lukisan itu dalam stofmap yang cocok supaya dengan mudah dicari pada waktu ia menyiapkan khotbah. Sekarang, walaupun ia hanya melayani mimbar selama tiga tahun, ia sudah mempunyai 300 lukisan khotbah dalam “PERPUSTAKAAN CONTOH-CONTOHnya”.
B.Pendeta Soetarno gemar membaca surat kabar pagi. Pikirannya tajam sekali dan ia cenderung mengingat kebanyakan ceritera yang ia baca. Dalam pembicaraan dengan teman ia membagikan ceritera-ceritera ini. Malahan dalam khotbah ia sering mengingat dan memakai ceritera ini untuk memperkaya khotbahnya. Para hadirin senang sekali karena merasa sangat diberkati oleh pelayanan Pendeta Soetarno.
_____ 1) Pendeta Tomas mengumpulkan lukisan khotbah dari majalah/koran.
_____ 2) Pendeta Soetarno mengumpulkan lukisan khotbah dari majalah/koran.
_____ 3) Kedua-duanya mengumpulkan lukisan khotbah dari majalah/koran.
_____ 4) Kedua-duanya tidak mengumpulkan lukisan khotbah dari majalah/koran.
SOAL 9
Sekarang carilah satu bahan ilustrasi dari sebuah surat kabar atau majalah yang dapat dipakai sebagai lukisan khotbah. Tulislah sumber lukisan itu di bawah ini serta detail-detail isi lukisan itu sendiri. (Ingatlah batasan lu-kisan. Lihatlah lagi contoh lukisan dalam soal 4.)
Nama majalah/koran : ____________________________ Halaman : __________________
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
SOAL 10
Metode kedua yang dapat kita pakai untuk mendirikan per-pustakaan lukisan khotbah ialah: Mencatat lukisan khot-bah yang didengar/ dialami dalam buku catatan khotbah. Kita semua sering mendengarkan khotbah di gereja atau pada tape. Lukisan-lukisan yang kita dengar itu perlu dicatat. Juga tiap orang mengalami hal-hal yang unik. Kadang-kadang pengalaman ini dapat merupakan kesaksian (semacam lukisan) yang dapat dipakai dalam khotbah. Demikianlah pengalaman-pengalaman yang dapat dipakai sebagai lukisan khotbah perlu dicatat juga. Setiap pengkhotbah perlu memiliki “Buku Catatan Khotbah” di mana lukisan-lukisan macam ini dapat ditulis.
Buatlah GAMBAR KECIL dan sederhana di bawah ini untuk mengilustrasikan metode:
“Mencatat lukisan khotbah yang didengar/dialami dalam buku catatan khotbah.”
Soal 11-15
SOAL 11
Pertimbangkanlah dua metode mendirikan perpustakaan lukisan khotbah di bawah ini serta jelaskanlah PERBEDAAN UTAMA antara dua metode ini.
1. Mengumpulkan lukisan khotbah dari majalah/koran.
2. Mencatat lukisan khotbah yang didengar/dialami dalam buku catatan khotbah.
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
____________________________________________________________________________
____________________________________________________________________________
SOAL 12
Sekarang catatlah di bawah ini satu contoh/lukisan yang pernah Saudara dengar atau alami yang dapat dipakai untuk mengilustrasikan khotbah.
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
SOAL 13
Metode ketiga yang dapat kita pakai untuk mendirikan perpustakaan lukisan khotbah ialah: Mendaftarkan alamat lukisan khotbah dari buku bacaan (termasuk Alkitab).
Di samping membaca majalah dan koran, setiap pengkhotbah perlu membaca buku-buku Kristen seperti riwayat hidup, theologia, etika dll. Sering dalam pem- bacaan ini Saudara akan menemukan contoh-contoh yang baik sekali. Tetapi bagaimana cara menyimpannya? Jikalau kita mengguntingnya kita merusak buku dan menyalinnya ke dalam “Buku Catatan Khotbah” akan memboroskan waktu kita.
Jalan ke luar ialah menulis sedikit informasi tentang isi lukisan serta judul buku dan halaman di mana lukisan itu ditemukan pada kartu seperti contoh di bawah ini.
Bacalah dua kalimat di bawah ini dan tandailah dengan (þ) kalimat yang paling sesuai dengan metode ketiga di atas.
_____ 1) Menandai semua lukisan yang ditemukan dalam buku bacaan (termasuk Alkitab) supaya mudah dicari pada waktu menyiapkan khotbah.
_____ 2) Mencatat pada kartu yang ditulisi dengan judul tertentu, informasi tentang sumber dan pokok lukisan.
SOAL 14
Kami tidak bermaksud supaya lukisan ditulis pada kartu, tetapi hanya data seperlunya untuk mengingatkan Saudara tentang tempat di mana lukisan itu dapat ditemukan pada waktu Saudara ingin memakainya. Sekarang, untuk lebih menguasai informasi yang mana yang harus ditulis pada kartu itu, PAKAILAH KARTU PADA SOAL 13 dan kerjakanlah soal-soal sbb:
1) Judul apakah diberikan pada kartu dalam soal 13? ___________________________________________________________________________
2) Berapa lukisan terdaftar pada kartu contoh itu? Lingkarilah jawaban yang betul. 1 2 3 4 5
3) Salinlah data dari kartu itu yang mengingatkan pengkhotbah tentang ISINYA lukisan yang terdapat dalam “Khotbah Masa Kini, Jilid II”, hal.36.___________________________________________________________________________
4) Di manakah pengkhotbah dapat mencari lukisan tentang kedahsyatan penderitaan Yesus?
___________________________________________________________________________
5) Pada pasal yang manakah dalam Alkitab seseorang akan mencari lukisan tentang domba yang menggantikan Ishak?
___________________________________________________________________________
SOAL 15
Periksalah 3 metode mengumpulkan lukisan-lukisan untuk “perpustakaan contoh” khotbah dan jelaskanlah satu hal yang paling membedakan yang satu dari yang lain.
1. Mengumpulkan lukisan khotbah dari majalah/koran.
2. Mencatat lukisan khotbah yang didengar/dialami dalam buku catatan khotbah.
3. Mendaftarkan sumber lukisan khotbah dari buku bacaan (termasuk Alkitab) pada kartu.
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
Soal 16-20
SOAL 16
Catatlah secara lengkap dengan detail-detailnya pada garis kosong di bawah ini satu lukisan (ceritera, dongeng, kisah, kesaksian dlsbg.) yang anda ketemukan dalam BUKU BACAAN. Tulislah judul buku dan nomer halamannya di mana anda membaca lukisan tersebut.(Anda tidak boleh memakai `buku ilustrasi’ atau Alkitab sebagai sumber lukisan ini.)
Judul buku: __________________________________ Hal. __________________________
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
SOAL 17
Buatlah KARTU ukuran 13 x 8 sentimeter dengan “topik”nya (judulnya) di ditulis dengan huruf balok di pojok atas kiri. Tulislah data (3-4 kata tentang isi lukisan, buku, halaman) untuk lukisan Saudara dalam soal 16 pada kartu ini. IKUTILAH PERSIS BENTUK KARTU DALAM SOAL 13. Simpanlah kartu ini pada halaman soal ini supaya dapat diperiksa oleh guru pada waktu kelas depan.Sudahkah Saudara mengerjakan tugas di atas? Lingkarilah jawaban Saudara.
SUDAH | BELUM |
SOAL 18
Jelaskanlah dalam kata-kata Saudara sendiri tiga metode yang dapat dipakai untuk mendirikan perpustakaan lukisan khotbah.
1) ___________________________________________________________________________
2) ___________________________________________________________________________
3) ___________________________________________________________________________
SOAL 18 – KELOMPOK
Kelompok anda perlu menyelidiki surat kabar atau bagian surat kabar yang diterima dari dosen untuk mendapat dua lukisan yang mungkin dapat dipakai dalam sebuah khotbah. Tulislah penjelasan singkat mengenai tiga lukisan pilihan kelompok pada tempat yang disediakan. (5 menit)
1. ___________________________________________________________________________
2. ___________________________________________________________________________
BACAAN ANJURAN
- P.H. Pouw, “Pengulangan Singkat”, hal. 73-78
- J. GULLESON, Bagaimana Berkhotbah, “Cara Mengumpulkan Contoh-contoh (Ilustrasi Khotbah)”, hal. 120-124.
- H.C. BROWN, “Penggunaan Lukisan”, hal. 78-80.
- J. BRAGA, “Pengumpulan Lukisan-lukisan”, hal. 176-178.
- C.W. KOLLER, “Mengarsipkan Secara Sistematis”, hal. 132-139.
SOAL 19
Mengapa kita memakai bahan ilustrasi dalam khotbah? Apakah peranannya? Pertanyaan-pertanyaan ini perlu dijawab. Demikianlah sekarang kita akan menyelidiki 4 TUJUAN BAHAN ILUSTRASI KHOTBAH sbb:
- Menarik perhatian pendengar kepada khotbah.
- Menolong pendengar mengerti isi khotbah.
- Menolong pendengar mengingat isi khotbah.
- Mengurangi ketegangan berpikir pendengar.
GARISBAWAHILAH “satu” kata dalam tiap tujuan di dalam kotak yang akan menolong Saudara mengingatnya.
SOAL 20
Pelajarilah dengan teliti 4 tujuan bahan ilustrasi dalam soal 19. Kemudian SUSUNLAH KEEMPATNYA KEMBALI DALAM URUTAN BARU (urutan lain) mulai dengan yang terpenting sampai kepada yang kurang penting berdasarkan pandangan Saudara sendiri.
1) ___________________________________________________________________________
2) ___________________________________________________________________________
3) ___________________________________________________________________________
4) ___________________________________________________________________________
Soal 21-25
SOAL 21
Tujuan bahan ilustrasi yang pertama yang akan kita pertimbangkan ialah Menarik perhatian pendengar kepada khotbah. Tulislah tujuan pertama ini kembali supaya artinya pas sama TANPA MEMAKAI SATU KATAPUN YANG DIGARISBAWAHI DI ATAS.
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
SOAL 22
Tandailah setiap tindakan berikut ini yang bertujuan untuk MENARIK PERHATIAN seorang kepada sesuatu.
_____ 1) Mengetok pada pintu rumah orang.
_____ 2) Membunyikan klakson mobil di jalan ramai.
_____ 3) Memberi isyarat dengan menaikkan tangan ke atas.
_____ 4) Menangis keras (bayi) bila lapar.
SOAL 23
Pengkhotbah harus selalu berjuang untuk mengikat pikiran pendengar dan mengatasi situasi dalam gereja. Memang pendengar datang untuk mendengar khotbah namun ada banyak hal dalam pikirannya, malahan kejadian di dalam dan di luar gereja dapat menarik perhatiannya dari mendengarkan khotbah.
Daftarkanlah beberapa hal yang dapat terjadi pada waktu kebaktian yang mungkin akan menarik (mengganggu) perhatian/pikiran pendengar supaya ia tidak mendengarkan khotbah.
1) ___________________________________________________
2) ___________________________________________________
3) ___________________________________________________
SOAL 24
Mengapa bahan ilustrasi khotbah dipergunakan untuk menarik perhatian pendengar kepada khotbah? Tandailah setiap sebab di bawah yang menjawab pertanyaan ini.
_____ 1) Bahan ilustrasi sering berupa ceritera dan ceritera pada umumnya disukai oleh semua orang.
_____ 2) Bahan ilustrasi khotbah lebih ringan dari bahan khotbah yang lain dan lebih mudah didengarkan.
_____ 3) Bahan ilustrasi khotbah sering mengungkapkan tentang kehidupan sehari-hari dan dengan demikian lebih digemari
pendengar.
SOAL 25
Tujuan kedua bahan ilustrasi ialah: Menolong pendengar mengerti isi khotbah. Tandailah setiap pertanyaan berikut yang searti dengan tujuan kedua ini.
_____ 1) Membantu hadirin untuk menguasai intisari khotbah.
_____ 2) Menolong jemaat untuk memahami pokok khotbah.
_____ 3) Mempermudah anak-anak agar tahu akan maksud khotbah.
_____ 4) Meneguhkan iman umat Allah.
Soal 26-30
SOAL 26
Sering dalam buku-buku tentang ilmu berkhotbah, Saudara akan membaca bahwa bahan ilustrasi adalah “jendela khotbah”. Dengan mengingat tujuan bahan ilus-trasi kedua yaitu:
Menolong pendengar MENGERTI isi khotbah. dan faedahnya sebuah jendela, jelaskanlah di bawah ini SEBAB UTAMA mengapa bahan ilustrasi khotbah dapat disebut “jendela khotbah”.
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
SOAL 27
Sekarang jelaskanlah bagaimana tujuan bahan ilustrasi khotbah pertama dan kedua SALING MELENGKAPI.
1. Menarik PERHATIAN pendengar kepada khotbah.
2. Menolong pendengar MENGERTI isi khotbah.
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
SOAL 28
Tujuan bahan ilustrasi khotbah ketiga ialah: Menolong pendengar mengingat isi khotbah. Pelajarilah daftar bahan khotbah di bawah ini. Tulislah nomer 1 di depan bahan khotbah yang paling mudah diingat, nomer 2 di depan yang lebih sulit dan seterusnya mulai dengan yang paling mudah diingat sampai kepada yang paling sulit diingat. Nomer “tujuh” (7) akan ditulis di depan yang paling sulit diingat.
_____ A) Isi ayat Alkitab yang didengar sekali saja.
_____ B) Kisah tentang pahlawan revolusi.
_____ C) Gambar hitam/putih dari seorang bapak dengan anak asuhnya.
_____ D) Rumusan tata bahasa yang dibaca sekali oleh guru.
_____ E) Perumpamaan anak yang hilang dari Lukas 15.
_____ F) Ilustrasi berwarna tentang seorang laki-laki /perempuan yang naik Honda baru.
_____ G) Pertunjukan pemakaian senapan oleh tentara RI.
SOAL 29
Dengan mengingat tujuan ketiga dari bahan ilustrasi khotbah “Menolong pendengar untuk mengingat isi khotbah”, tandailah dengan (þ) jawaban yang betul.
A.Bahan ilustrasi menolong pendengar untuk mengingat karena disamping mendengar ia juga dapat melihat. Walaupun ceritera lisan tidak dapat
dilihat dengan mata, pendengar dapat melihat ceritera itu dengan pikirannya atau membayangkan ceritera itu.
B.Bahan ilustrasi khotbah pada umumnya mempergunakan dua alat indera manusia, yaitu mata dan telinga. Oleh karena itu bahan ilustrasi itu lebih mudah diingat dibandingkan dengan penjelasan yang hanya memakai alat indera telinga.
_____ 1) Hanya A. benar. | _____ 3) Kedua-duanya benar. |
_____ 2) Hanya B. benar. |
_____ 4) Kedua-duanya tidak benar.
|
SOAL 30
Sekarang tulislah sesuatu yang Saudara ingat dari khotbah yang Saudara dengar pada hari Minggu yang lalu. (Jikalau Saudara berkhotbah pada hari Minggu yang lalu, kerjakan hal yang sama dengan mencatat sesuatu yang Saudara ingat dari salah satu khotbah yang pernah Saudara dengar.)
_____________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
Soal 31-35
SOAL 31
Tulislah dengan memakai kata-kata Saudara sendiri tiga tujuan pertama bahan ilustrasi khotbah.
1) ___________________________________________________________________________
2) ___________________________________________________________________________
3) ___________________________________________________________________________
SOAL 32
Akhirnya kita perlu merenungkan tujuan keempat bahan ilustrasi khotbah, yaitu: Mengurangi ketegangan berpikir pendengar. Jikalau seorang memikirkan gagasan-gagasan yang berat dan dalam ia pasti menjadi capai. Kalau, karena CAPAI BER- PIKIR, ia tidak lagi mendengarkan khotbah, pengkhotbah kalah. Lukisan khotbah menolong pendengar RELAKS sejenak.
Buatlah satu gambar yang dapat menjelaskan tujuan keempat lukisan khotbah ini kepada orang lain.
MENGURANGI KETEGANGAN BERPIKIR PENDENGAR!!!
SOAL 33
Mungkin Saudara merasa tujuan bahan ilustrasi ini aneh. Masakan pikiran pendengar menjadi capai? Apakah berpikir menjadikan seseorang capai? Sebetulnya ada beberapa sebab mengapa kita harus memakai bahan ilustrasi untuk menolong pendengar relaks sejenak.
Di bawah ini tandailah dengan (þ) setiap sebab yang menjelaskan mengapa bahan ilustrasi khotbah perlu untuk “Mengurangi ketegangan berpikir pendengar”.
_____ 1) Sukar duduk lama di gereja karena sering bangku gereja terlalu keras.
_____ 2) Pendengar sering berjalan jauh dan pada waktu tiba di gereja sudah capek sekali.
_____ 3) Memusatkan perhatian pada khotbah selama tiga puluh menit menuntut daya berpikir yang maksimal. Orang yang berpikir
keras juga memakai banyak tenaga.
_____ 4) Seperti pekerjaan dengan otot demikian juga pekerjaan dengan otak dapat menjadikan orang capek.
_____ 5) Berpikir bukanlah pekerjaan yang pasif, melainkan pekerjaan aktif, dan dengan demikian memakan tenaga.
SOAL 34
Jelaskanlah dalam kata-kata Saudara sendiri 4 tujuan bahan ilustrasi khotbah.
1) ___________________________________________________________________________
2) ___________________________________________________________________________
3) ___________________________________________________________________________
4) ___________________________________________________________________________
SOAL 35
Pada permulaan pelajaran ini kita mempelajari bahwa ada dua macam bahan ilus-trasi khotbah yaitu: Lukisan khotbah dan Alat Peraga.
Sekarang kami rasa perlu untuk membahas secara singkat 4 JENIS ALAT PERAGA yang dapat dipakai dalam khotbah.
- Papan tulis.
- Peragaan dengan benda.
- Gambar / sketsa pada kertas besar.
- Gambar pada kertas yang dibagikan kepada jemaat.
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut berhubungan dengan 4 jenis alat peraga ini.
1. Jenis alat peraga manakah (satu saja) dari yang tersebut di atas yang PALING jarang dipakai oleh pendeta Saudara?
___________________________________________________________________________
2. Kalau ada, jenis manakah yang kurang Saudara mengerti?
___________________________________________________________________________
3. Catatlah jenis alat peraga di atas yang belum Saudara lihat dipakai dalam gereja Saudara.
___________________________________________________________________________
4. Catatlah jenis alat peraga di atas yang biasanya Saudara pakai
___________________________________________________________________________
Soal 36-40
SOAL 36
Jenis alat peraga pertama ialah papan tulis. Tandailah setiap keterangan berikut ini yang dapat ditulis pada papan tulis.
_____ 1) Sumber nas | _____ 5) Kalimat kunci |
_____ 2) Tema nas | _____ 6) Garis besar khotbah |
_____ 3) Sketsa | _____ 7) Pertanyaan |
_____ 4) Bagan | _____ 8) Tugas pendengar |
SOAL 37
Tulislah jenis alat peraga pertama yang dapat dipakai dalam khotbah.
1) _______________________________________________________________
SOAL 38
Jenis alat peraga kedua ialah peragaan “dengan” benda. Pengkhotbah yang me- nunjukkan sebuah payung untuk menjelaskan bagaimana Allah menaungi anak-anakNya dan memelihara mereka dari bahaya, memberi contoh “peragaan dengan benda”. Tuhan Yesus sering mengajar kebenaran dengan memakai benda. Pelajarilah nas-nas berikut ini dan tulislah di sebelahnya BENDA apa yang dipakai Tuhan Yesus dalam memberi pelajaran.
Mk. 12:13-17 : _______________________________________________________________
Mk. 14:22-25 : _______________________________________________________________
Lk. 9:46-48 : _______________________________________________________________
Yoh. 4:4-15 : _______________________________________________________________
SOAL 39
“Peragaan dengan benda” berarti “benda” yang dipakai dipergunakan untuk memperlihatkan satu kebenaran rohani. Misalnya Yesus memakai “air sumur” dalam Yohanes 4 untuk menyatakan kepada perempuan Samaria bahwa Ia dapat menyegarkan jiwanya dengan air rohani supaya ia tidak akan pernah haus lagi. Catatlah di bawah ini satu contoh “peragaan dengan benda” yang lain yang dapat dipakai sebagai alat peraga untuk mengilustrasikan khotbah.
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
SOAL 40
Tulislah dua jenis pertama alat peraga yang dapat dipakai untuk mengilustras- ikan khotbah.
1) _________________________________________________________
2) _________________________________________________________
Soal 41-45
SOAL 41
Jenis alat peraga ketiga yang dapat kita pakaiialah gambar/sketsa pada kertas besar. Pema-kaian kertas besar tidak terlalu berbeda dari papan tulis. Tetapi ada beberapa keuntungan. Selidikilah daftar di bawah ini dan tandailah dengan (þ) setiap KEUNTUNGAN KHUSUS yang kita peroleh apabila kita memakai gambar/sketsa pada kertas besar DARIPADA memakai papan tulis.
_____ 1) Kita dapat memperbaiki gambar/sketsa kita sesudah kebaktian selesai.
_____ 2) Kita dapat memakai bermacam-macam warna pada gambar/sketsa kita.
_____ 3) Pendengar lebih senang melihat sketsa/gambar pada kertas besar.
_____ 4) Sketsa/gambar besar pada kertas pasti menarik lebih banyak perhatian.
_____ 5) Kita dapat menyiapkan sketsa/gambar jauh sebelum kebaktian dimulai.
_____ 6) Kita dapat membawa gambar/sketsa kita ke mana saja dan memakainya baik di kota maupun di desa.
SOAL 42
Tulislah tiga jenis pertama alat peraga yang dapat dipakai untuk mengilustra-sikan khotbah Saudara. Berpikir sendiri!! JANGAN hanya menyalin jawaban dari soal 35!!
1) _________________________________________________________
2) _________________________________________________________
3) _________________________________________________________
SOAL 43
Jenis alat peraga keempat ialah: Gambar pada kertas yang dibagikan kepada jemaat. Sekarang dalam kebanyakan kota besar dan kecil ada mesin foto copy. Dengan membuat gambar/sketsa/lukisan atau hanya menulis dengan tinta garis besar pada kertas kecil, kita dapat memperbanyaknya dan membagikannya kepada jemaat kita. Pada waktu kita berkhotbah kita dapat sering menunjukkan kertas itu serta mengarahkan perhatian jemaat kepada gambar/sketsa dlsbg. pada kertas itu. Kemudian pendengar dapat membawanya pulang.
Sekarang pertimbangkanlah alat peraga jenis ketiga dan keempat dan kemudian tulislah satu keuntungan khusus untuk pendengar jikalau kita memakai alat peraga jenis keempat.
3. Gambar/sketsa pada kertas besar.
4. Gambar pada kertas yang dibagikannya kepada jemaat.
______________________________________________________________________________
_____________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
SOAL 44
Bacalah paragrap berikut ini. Dalam PARAGRAP itu GARISBAWAHILAH kalimat atau bagian kalimat yang menunjukkan pemakaian salah satu jenis alat peraga yang sudah kita pelajari. Kemudian TULISLAH di sebelah kiri bagian yang digaris-bawahi Nomer jenis alat peraga yang cocok.
1. Papan tulis.
2. Peragaan dengan benda.
3. Gambar/sketsa pada kertas besar.
4. Gambar pada kertas yang dibagikan kepada jemaat.
Pada waktu para warga jemaat masuk ke Gereja Immanuel mereka lang-sung tertarik pada papan tulis di mana mereka dapat membaca tema dan nas khotbah yang akan dibawakan oleh Pdt. Frans. Pada waktu mereka duduk menunggu dimulainya kebaktian mereka merenung-renungkan tema tersebut, apalagi mereka mencari-cari dan membaca-baca nas khotbah itu. Pada waktu Pdt. Frans mulai dengan khotbahnya ia menganjurkan jemaat untuk memperhatikan bagan khotbahnya pada kertas yang mereka terima dari penjaga pintu pada waktu mereka masuk gereja. Ia menje-laskan bagaimana bagan itu akan menolong mereka mengerti isi khot-bahnya. Kemudian ia langsung mengarahkan perhatian mereka kepada kalimat kunci yang dituliskan pada kertas gambar besar. Juga tiap kali ia mulai membicarakan pokok yang baru pada garis besar itu ia membuka halaman baru. Pada pokok besar ketiga ia mengeluarkan se- buah pedang kecil yang dipakai untuk menjelaskan bahwa Firman Allah “lebih tajam dari pedang bermata dua”. Selama khotbah berjalan Pdt. Frans menolong para pendengarnya mengisi bagan pada kertas yang ada di tangan mereka.
SOAL 45
Sekarang, tanpa melihat ke atas, jelaskanlah 4 jenis alat peraga yang dapat
dipakai untuk mengilustrasikan khotbah kita.
1) ___________________________________________________________________________
2) ___________________________________________________________________________
3) ___________________________________________________________________________
4) ___________________________________________________________________________
BACAAN ANJURAN
- P.H. POUW, “Cerita Pendek Atau Lukisan Dalam Khotbah”, hal. 55-61.
- W. EVANS, “Saran-saran Dan Nasihat-nasihat Mengenai Penggunaan Lukisan”, hal. 114-120.
- J. GULLESON, Bagaimana Berkhotbah,”Alat Peraga”, hal. 128-131.
- J. BRAGA, “Lukisan-lukisan”, hal. 169-176.
- C.W. KOLLER, “Imbauan Dasar dalam Khotbah Alkitabiah, hal. 128-131.
- C.W. KOLLER, “Syarat-syarat Pelayanan Khotbah yang Efektif, hal. 116-121.
Soal 46-50
PENYAMPAIAN KHOTBAH
SOAL 46
Pada Pelajaran I dalam Jilid I mata kuliah ini kami menjelaskan “Tiang-tiang Khotbah yang Berhasil”. Tiang ketiga berbunyi, “Sebuah khotbah harus disampaikan dengan penyampaian yang kuat.” Sayang, dalam dua jilid ini tidak ada cukup waktu untuk sungguh membahas tiang ini. Tetapi kami juga bersyukur karena sudah dikarang satu buku pelajaran swakarya lengkap mengenai pokok ini oleh Bpk. Bambang Subagyo, dosen STBI di Semarang. Buku yang dimaksud berjudul “MENYAJIKAN KHOTBAH”.
Namun demikian, untuk menolong Saudara dengan penyajian khotbah, pada saat ini kita akan mempelajari secara singkat garis besar “Pedoman Penilaian Penyam-paian Khotbah” di bawah ini. Pedoman tersebut serta bahan-bahan keterangannya kami kutip dari buku karangan kami berjudul, “BAGAIMANA BERKHOTBAH” cetakan IV, tahun 1984 halaman 106-115. Buku ini diterbitkan oleh YAKIN, Jl. Genteng Besar 85, Surabaya.
Bagian-bagian tentang “Penyampaian Khotbah” dari buku tersebut di atas dikutip satu demi satu di sisa pelajaran ini. Di bawah setiap bagian ada beberapa pertanyaan yang perlu Saudara jawab. Kerjakanlah semua pertanyaan itu sesuai dengan petunjuk masing-masing.
Sebelum mulai dengan pertanyaan-pertanyaan, bacalah dengan teliti “Pedoman Penilaian Penyampaian Khotbah” dalam soal berikut ini.
SOAL 47
PEDOMAN PENILAIAN PENYAMPAIAN KHOTBAH
Nilai:
(1) Kurang
(2) Sedang
(3) Baik
(4) Sangat baik
1. PENAMPILAN & SIKAP
1.1. Ramah, hubungan dengan hadirin baik. | 1 | 2 | 3 | 4 |
1.2. Menunjukkan kerendahan hati, tidak berlagak. | 1 | 2 | 3 | 4 |
1.3. Pakaian rapi / bersih / pantas. | 1 | 2 | 3 | 4 |
1.4. Menguasai diri / keadaan / hadirin. | 1 | 2 | 3 | 4 |
1.5. Berkhotbah dengan kesungguhan dan keyakinan. | 1 | 2 | 3 | 4 |
2. GERAK-GERIK & SIKAP BADAN
2.1. Gerak-gerak bebas, wajar, luwes. | 1 | 2 | 3 | 4 |
2.2. Ada cukup variasi dalam gerak-gerik. | 1 | 2 | 3 | 4 |
2.3. Gerak-gerik tidak berlebihan, tidak aneh. | 1 | 2 | 3 | 4 |
2.4. Mata memandang kepada para pendengar. | 1 | 2 | 3 | 4 |
2.5. Mimik cukup, sesuai, pantas. | 1 | 2 | 3 | 4 |
3. SUARA
3.1. Kata-kata diucapkan dengan jelas dan saksama. | 1 | 2 | 3 | 4 |
3.2. Variasi dalam kekuatan / nada suara. | 1 | 2 | 3 | 4 |
3.3. Variasi dalam kecepatan / tempo suara. | 1 | 2 | 3 | 4 |
3.4. Nada percakapan dalam suara. | 1 | 2 | 3 | 4 |
3.5. Suara disesuaikan dengan besar-kecilnya ruang pertemuan. | 1 | 2 | 3 | 4 |
4. LAIN-LAIN
4.1. Sidang diberi waktu untuk mencari nas. | 1 | 2 | 3 | 4 |
4.2. Memimpin pendengar ke dalam nas. | 1 | 2 | 3 | 4 |
4.3. Contoh dan kisah didramatisasikan. | 1 | 2 | 3 | 4 |
4.4. Berhenti sebentar untuk menekankan sesuatu. | 1 | 2 | 3 | 4 |
4.5. Berhenti pada waktunya. | 1 | 2 | 3 | 4 |
SOAL 47 – KELOMPOK
Kelompok perlu menyelidiki dengan teliti 20 pokok di atas. Kemudian menulis pada tempat yang disediakan tiga pokok saja dari daftar di atas yang, kalau tidak ada, paling melemahkan khotbah. (5 menit)
1. _______________________________________________________________
2. _______________________________________________________________
3. _______________________________________________________________
SOAL 48
1.1. Ramah, Hubungan Dengan Hadirin Baik, Santai.
Pendengar lebih mudah mendengarkan seseorang yang mereka sukai. Demi-kianlah pengkhotbah harus menampilkan sikap yang ramah. Semua orang suka seorang yang ramah. Jangan jadi pelawak tetapi bersenyum. Seorang teman kami mengatakan bahwa “Senyum adalah senjata yang paling ampuh.” Dan sebuah pepatah Tionghoa berbunyi, “Ia yang tidak dapat bersenyum, lebih baik jangan membuka toko.” Demikian juga, jangan naik mimbar jikalau Saudara tidak dapat bersenyum. Jikalau pengkhotbah ramah, tidak tegang dan tidak bersikap keras ia akan mempunyai hubungan yang baik dengan pendengar dan mereka akan simpati pada dia dan khotbahnya.
Saudara pasti sudah mendengarkan pengkhotbah yang ramah dan santai, baik di atas maupun di luar mimbar. Tulislah nama pengkhotbah itu dan jelaskanlah bagaimana sikap ramahnya mempengaruhi khotbahnya.
Nama : _______________________________________________________________________
Bagaimana sikap ramahnya mempengaruhi khotbahnya : ___________________________
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
SOAL 49
1.2. Menunjukkan Kerendahan Hati, Tidak Berlagak.
Satu hal yang dapat dilihat dari jauh oleh setiap orang adalah kesombong-an dan tidak seorangpun suka mendengarkan orang yang sombong. Malahan ke-sombongan adalah satu sifat yang tidak dapat disembunyikan. Apalagi ini satu sifat yang tidak boleh berada pada hamba Allah yang menyampaikan Firman Allah (bukan hikmat si pengkhotbah) kepada umat Allah. Kalau Sau-dara sombong atau cenderung sombong, jangan sama sekali naik mimbar.
Pernahkah Saudara menyaksikan orang yang sombong di atas mimbar? Bagaimana TANGGAPAN JEMAAT tentang dia? Tuliskanlah beberapa TANGGAPAN yang Saudara dengar.
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
SOAL 50
1.3. Pakaian Rapi, Bersih, Pantas.
Saudara akan berdiri di depan pendengar kurang lebih setengah jam. Mereka tidak hanya akan mendengarkan Saudara. Mereka juga akan memeriksa rambut, pakaian dan apa yang berada di kantong Saudara. Saudara harus berusaha supaya tidak akan ada sesuatu pada diri Saudara yang akan menarik per-hatian dari khotbah Saudara. Demikianlah sebelum ke mimbar kita perlu bertanya pada diri sendiri, “Apakah rambut saya sudah disisir rapi? Bagaimana pakaian? Bersih? Necis? Ada yang sobek?” Apakah kita merasa kelihatan kita kurang baik? Kalau demikian di samping menarik perhatian pendengar, kita akan menjadi gelisah juga dan akan merasa kurang enak di muka orang-orang lain. Akibatnya khotbah kita akan terpengaruh.
Saudara pasti memperhatikan pakaian setiap orang yang naik mimbar. Jelaskan-lah sesuatu hal yang ANEH atau MENYOLOK yang pernah Saudara saksikan tentang pakaian seorang pengkhotbah.
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
Soal 51-55
SOAL 51
1.4. Menguasai Diri, Keadaan, Hadirin.
Bagaimana reaksi diri Saudara kalau karena sesuatu sebab satu contoh yang ingin Saudara sampaikan hilang dari pikiran Saudara. Gugupkah Saudara? Bagaimanakah Saudara akan bertindak kalau bayi menangis pada waktu kesimpulan atau kalau pengemis masuk ke ruang kebaktian? Atau mungkin jemaat tertawa karena melihat kucing bermain di jendela. Apakah Saudara cukup menguasai keadaan untuk menangani gangguan tersebut dan sekali lagi menarik perhatian pendengar kepada khotbah?
Tulislah apa yang akan SAUDARA PERBUAT/KATAKAN kalau lampu kebetulan padam pada waktu Saudara berkhotbah.
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
SOAL 52
1.5. Berkhotbah Dengan Kesungguhan dan Keyakinan.
Pendengar-pendengar biasanya memaafkan banyak kelemahan seorang pengkhot-bah tetapi mereka sukar memaafkan pengkhotbah yang tidak sungguh-sungguh dan kurang yakin akan khotbahnya. Ini tidak berarti pengkhotbah perlu berteriak-teriak karena ia berpikir suara keras membuktikan kesungguhan. Ia dapat berkhotbah dengan suara lembut tetapi ia harus berkhotbah dengan sungguh-sungguh. Dan pengkhotbah sendiri akan tahu apabila ia tidak bersungguh-sungguh dan kurang yakin. Daripada naik mimbar, lebih baik ia menghadap Allah dalam doa kalau demikian keadaannya.
Tulislah salah seorang yang berkhotbah dengan kesungguhan dan keyakinan serta jelaskanlah mengapa Saudara merasa ia bersungguh-sungguh.
Nama : __________________ Penjelasan: ________________________________________
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
“Walaupun mungkin anda mendapat angka tinggi pada mata kuliah ini, ingat kepandaian tentang ilmu berkhotbah ekspositori kurang bermanfaat kecuali anda juga menguasai seni penyampaian khotbah.”
SOAL 53
2.1. Gerak-gerik Bebas, Wajar, Luwes.
Ahli psikologi Albert Mehrabian mengatakan bahwa hanya 7% pengaruh pidato ditentukan oleh pilihan kata-katanya. Tetapi 38% kekuatan pidato dikare-nakan tekanan suara dan 55% karena mimik dan gerakan tangan. Demikianlah gerak-gerik dan sikap badan mempunyai peranan besar dalam penyampaian khotbah. Pengkhotbah tidak boleh menjadi pemain sandiwara tetapi sedapat mungkin ia harus mempergunakan tangan, lengan, mata dan kepala untuk menguatkan khotbahnya. Gerakkanlah tangan untuk menekankan sesuatu. Misalnya, kalau Saudara menguraikan bahwa seseorang sedang marah, kepalkan tinju Saudara. Jagalah selalu supaya gerak-gerik Saudara bebas(jangan kaku), wajar (sesuai dengan isi khotbah) dan luwes.
Di bawah ini LINGKARILAH pengalaman yang paling menarik buat Saudara. GARIS-BAWAHILAH pengalaman yang paling kurang menarik.
1. Mendengarkan khotbah di gereja.
2. Membaca karangan khotbah yang sama dengan nomer satu di atas.
3. Mendengarkan khotbah yang sama dengan nomer 1 di atas dengan tape.
JELASKANLAH mengapa Saudara melingkari pengalaman tertentu di atas. GARISBAWAHILAH yang sesuai dengan dan berdasarkan statistik Albert Mehrabian.
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
SOAL 54
2.2. Ada Cukup Variasi Dalam Gerak-gerik.
Umumnya semua pengkhotbah cenderung untuk memakai gerak-gerik yang sama terus-menerus — misalnya menunjukkan dengan jari telunjuk. Mintalah salah seorang memperhatikan khotbah Saudara dan memberitahukan kalau Saudara memakai salah satu gerak-gerik terlalu sering. Belajarlah untuk memakai bermacam-macam gerak-gerik. Variasi dalam hal ini akan sungguh menarik perhatian pada khotbah Saudara.
Jawablah dua persoalan di bawah ini.
1. Tulislah SATU GERAK-GERIK SAUDARA yang paling sering Saudara pakai.
___________________________________________________________________________
2. Apakah Saudara terlalu sering memakai gerak-gerik itu? LINGKARILAH jawaban Saudara.
YA | TIDAK |
BACAAN ANJURAN
- S. DE JONG, “Membawakan Khotbah”, hal. 70-88.
- H. ROTHLISBERGER, “Tentang Gaya Bahasa Khotbah”,
SOAL 55
2.3. Gerak-gerik Tidak Berlebihan, Tidak Aneh.
Mungkin kita memakai satu gerak-gerik yang merupakan kebiasaan kita, namun gerak-gerik itu kelihatan aneh. Kalau Saudara berbuat demikian biasanya teman dekat akan memberitahu. Juga, walaupun kurang banyak gerak-gerik tidak baik, terlalu banyak akan mengganggu perhatian pendengar. Seorang pendengar kami mengatakan bahwa gerak-gerik kami menjadikannya pusing.
Tulislah SATU GERAK-GERIK yang paling aneh yang pernah Saudara saksikan dipakai oleh seseorang pengkhotbah.
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
Soal 56-60
SOAL 56
2.4. Mata Memandang Kepada Para Pendengar.
Jangan memandang ke kiri terus atau ke kanan terus, tetapi berusahalah memandang pada semua orang yang mendengarkan khotbah Saudara. Pengkhotbah yang baik akan meyakinkan tiap pendengar bahwa ia berbicara empat mata dengan mereka pribadi walaupun ia berkhotbah pada puluhan atau ratusan orang. Ia dapat berbuat demikian dengan memandang kepada hadirin sambil berkhotbah. Dengan matanya ia dapat menegur dua orang yang berbisik, mengikat perhatian pelamun dan minta perhatian dari seorang yang meman-dang ke kiri dan kanan. Pandangan matanya harus menjadi rantai yang mengikat perhatian pendengar pada khotbah.
Menurut pandangan Saudara, MENGAPA pengkhotbah kadang-kadang TIDAK SUKA MEMANDANG kepada hadirin kebaktian pada waktu berkhotbah. Tulislah jawaban Saudara di bawah ini.
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
SOAL 57
2.5. Mimik Cukup, Cocok, Pantas.
Kita dapat mendramatisasi bagian-bagian dalam khotbah kita tanpa menjadi pemain sandiwara. Dengan memakai mimik, kita dapat mendramatisasi apa yang kita ceriterakan. Misalnya kalau dalam khotbah Saudara menjelaskan bahwa murid-murid Yesus “pusing” atas sesuatu jawaban Tuhan Yesus, hendak-nya wajah Saudara menyatakan rasa pusing, kebingungan! Mimik baik untuksetiap situasi dan setiap emosi. Belajar memakainya.
Bacalah dengan teliti Lukas 18:9-14. Jelaskanlah dua mimik yang akan Saudara pergunakan untuk mendramatisasikan khotbah berdasarkan nas itu. Jelaskanlah bagaimana Saudara akan mendramatisasikan mimik-mimik itu.
1) ___________________________________________________________________________
2) ___________________________________________________________________________
SOAL 58
3.1. Kata-kata Diucapkan Dengan Jelas Dan Saksama.
Tiap kata pengkhotbah merupakan peluru kecil atau panah yang tajam.Tetapi jikalau sebuah kata kurang jelas bagi telinga pendengar, maka kata itu menjadi panah yang tumpul. Dalam percakapan empat mata kata-kata lebih mudah dimengerti walaupun mungkin ucapan kurang jelas. Tetapi apabila kita berkhotbah di depan banyak orang, tiap kata harus diucapkan dengan jelas.
Tulislah nama dua kenalan Saudara (tidak perlu pengkhotbah) yang selalu meng-ucapkan kata-katanya dengan jelas dan saksama.
1) _________________________________________________________
2) _________________________________________________________
SOAL 59
3.2. Variasi Dalam Kekuatan/Nada Suara.
Pernahkah Saudara mendengar pengkhotbah yang monoton (bunyi suaranya takberubah)? Dari kalimat pertama sampai kalimat terakhir kekuatan dan nada suaranya tetap sama. Pemakaian suara demikian pasti membosankan. Pengkhotbah yang baik kadang-kadang akan berbicara dengan suara keras. Memakai nada biasa dan mungkin sewaktu-waktu berbisik dalam khotbahnya. Suaranya anak naik turun selama ia berkhotbah.
Menurut pengalaman Saudara nada suara mana yang PALING SERING dipakai oleh seseorang yang monoton? Tandailah SATU jawaban saja dengan (þ).
_____ 1) Nyaring | _____ 2) Keras |
_____ 3) Sedang | _____ 4) Lembut |
SOAL 60
3.3. Variasi Dalam Kecepatan/Tempo Suara.
Pada umumnya lebih mudah tidur di kapal terbang atau kereta api daripada tidur di opelet atau bis kota. Mengapa? Karena ada variasi dalam kecepatan bis kota. Bis kota berhenti, berangkat lagi, berhenti, jalan cepat dan kemudian pelan. Variasi kecepatan ini mengganggu seseorang yang mengantuk mau tidur. Demikian juga jikalau tidak ada variasi dalam tempo suaranya, pengkhotbah akan menjadi ahli menidurkan jemaatnya. Tetapi untuk menahan pendengar dari tertidur dan terus menarik perhatiannya kadang-kadang harus berbicara cepat dan kemudian perlahan-lahan.
Berpikirlah sejenak tentang kecepatan/tempo berbicaranya Saudara (Bukan ke-kuatan suara). Dalam pengalaman Saudara sebagai guru Sekolah Minggu atau sebagai pengkhotbah pernahkah Saudara mencoba mengatur variasi dalam KECEPATAN/TEMPO suara Saudara? Jelaskanlah pengalaman Saudara.
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
Soal 61-65
SOAL 61
3.4. Nada Percakapan Dalam Suara.
Hindarilah “suara pengkhotbah”! Maksudnya suara yang selalu berbicara “kepada” orang dan bukan “dengan” orang. Perlakukanlah hadirin seperti teman akrab atau tamu yang berkunjung ke rumah Saudara. Bercakap-cakaplah dengan mereka. Kami tidak mengatakan bahwa kita tidak boleh memakai suara pemberita dan pewarta atau nabi. Memang itu baik juga. Tetapi coba pakai-lah “suara teman” sewaktu-waktu dan bercakap-cakaplah dengan para hadirin.
Dalam percakapan empat mata dengan teman apakah Saudara memakai suara yang nyaring dan keras seperti suara seseorang apabila ia berkhotbah? Lingkarilah jawaban Saudara.
YA | TIDAK |
Jelaskanlah mengapa Saudara memilih “Ya” atau “Tidak”.
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
SOAL 62
3.5. Suara Disesuaikan Dengan Besar-Kecilnya Ruangan Kebaktian.
Jikalau suara Saudara biasanya lembut, dalam ruangan besar Saudara harus memaksa diri untuk berbicara lebih keras. Betapa menyedihkan melihat seorang berkhotbah (atau malahan berdoa) dan orang yang duduk di belakang ruangan tidak dapat mendengar suaranya. Sebaliknya, kalau suara Saudara otomatis keras dan ruangan kebaktian kecil, kerasnya suara harus Saudara kurangi. Kalau tidak Saudara akan membisingkan pendengar dan semuanya akan pulang dengan kepala pusing.
Menurut pengalaman kami sebagai guru homiletika, kebiasaan suara adalah kebiasaan yang paling sukar diubah. Dalam hal-hal lain pengkhotbah dapat memperbaiki diri tetapi dalam memperbaiki pemakaian suara, ia sering kalah. Satu usul kami ialah mintalah seorang teman yang jujur (isteri, kalau sudah berkeluarga) untuk mendengarkan dan menilai pemakaian suara Saudara berdasarkan “Pedoman Penilaian Penyampaian Khotbah” dalam ke- satuan ini.
Mungkin lain kali Saudara akan diminta berkhotbah dalam gedung yang cukup besar. Saudara ingin agar suara Saudara akan didengar dengan jelas di bangku-bangku di ujung belakang. Tandailah dengan (þ) metode yang TERBAIK DIPAKAI (tidak mengganggu suasana kebaktian) supaya suara Saudara didengar sebagaimana mestinya.
_____ 1) Mintalah teman duduk di belakang pada waktu Saudara berkhotbah dan angkatlah tangannya kalau suara Saudara
kurang terdengar.
_____ 2) Sebelum kebaktian cobalah berbicara dari mimbar sambil didengar teman yang duduk di bangku yang paling jauh
dari mimbar. Keraskanlah suara sampai sungguh jelas bagi teman itu.
_____ 3) Tanyakan kepada jemaat, pada waktu mulai berkhotbah, apakah suara Saudara dapat didengar di belakang.
_____ 4) Berbicara sekeras mungkin pada waktu berkhotbah.
SOAL 63
4.1. Sidang Diberi Waktu Untuk Mencari Nas.
Jikalau kita akan membaca nas sebelum berkhotbah, kita wajib menunggu sampai para hadirin mencari nasnya dalam Alkitab. Ucapkanlah sumber nas dengan jelas. Berilah nama kitab sebelum atau sesudah nas untuk memudah-kan jemaat mencarinya. Misalnya kalau Saudara akan berkhotbah dari Kitab Ayub, katakan bahwa letaknya adalah persis sebelum Mazmur di Perjanjian Lama. Jikalau Saudara mulai membaca sebelum semua pendengar mendapatkan-nya, pembacaan Saudara tidak akan diperhatikan, karena jemaat sibuk dengan mencari. Demikianlah dengan mengucapkan berulang kali sumber nas, perhatikanlah jemaat dan bila mayoritas mendapatnya, membaca dua atau tiga ayat. Sebutkanlah nomer ayat yang sedang dibaca, supaya yang lambat dapat mengikuti pembacaan, dan membaca terus.
Dalam khotbah, jikalau Saudara hanya mau mengutip satu ayat tetapi tidak ingin pendengar mencari ayat tersebut, jangan memberi alamatnya. Kalau Saudara memberikan alamatnya, hadirin akan mulai mencarinya dan tidak akan memperhatikan Saudara.
Tandailah dengan (þ) setiap hal yang dapat kita perbuat untuk menolong setiap peserta kebaktian mencari nas sebelum kita membacanya.
_____ 1) Menulis nas khotbah di papan tulis.
_____ 2) Menjelaskan letaknya nas itu dalam Alkitab.
_____ 3) Menyebutkan alamat nas berulang kali.
_____ 4) Mintalah orang Kristen lama untuk menolong pendatang baru mencarikan nas.
_____ 5) Tinggal diam sambil menunggu jemaat mendapatkan nas.
SOAL 64
4.2. Memimpin Pendengar Ke Dalam Nas.
Di dalam khotbah, Saudara akan berusaha menguraikan satu nas dari Alki-tab. Biasanya nas ini dibacakan sebelum khotbah dimulai. Tetapi selama khotbah berjalan Saudara harus menolong pendengar melihat dari ayat apa dan dari kalimat mana Saudara mendasarkan keterangan dan ajaran Saudara. Saudara harus mendorong mereka untuk menggarisbawahi kata-kata penting, menandai ayat-ayat kunci atau hanya memperhatikan dengan teliti sementara Saudara membacakan. Jikalau tidak demikian, jemaat akan mendengarkan khotbah tanpa melihat sumber dasar kebenaran yang Saudara uraikan.
Ada beberapa cara yang dapat dipakai pengkhotbah apabila ia mau memimpin pendengar-pendengarnya ke dalam nas khotbah. Beberapa cara kami daftarkan di bawah ini. Pada garis-garis kosong di bawah susunlah cara-cara ini kembali dalam urutan mulai dengan cara yang terbaik untuk memimpin orang ke dalam nas sampai kepada cara yang kurang baik. Susunan ini akan tergantung pada penilaian anda sendiri.
1. Pendengar membaca nas dengan suara nyaring bersama-sama dengan pengkhotbah.
2. Ayat tertentu dalam nas yang akan dibahas ditulis di papan tulis.
3. Pendengar diminta menggarisbawahi ayat tertentu atau kata-kata tertentu dalam nas.
4. Salah satu pendengar diminta membacakan dengan suara nyaring ayat tertentu.
5. Pada waktu pokok besar baru mulai dibahas, nas yang berhubungan dengan pokok itu dibacakan pengkhotbah.
6. Alamat nas ditulis pada papan tulis sebelum kebaktian dimulai.
7. Tiap kali pengkhotbah mengeluarkan konsep atau kebenaran baru ia minta jemaat memperhatikan ayat di mana kebenaran itu terdapat.
1) ___________________________________________________________________________
2) ___________________________________________________________________________
3) ___________________________________________________________________________
4) ___________________________________________________________________________
5) ___________________________________________________________________________
6) ___________________________________________________________________________
7) ___________________________________________________________________________
SOAL 65
4.3. Contoh-contoh Dan Ceritera Didramatisasikan.
Kita dapat mengatakan atau menceritakan sebuah ceritera. Tetapi contoh dan kisah (yang berasal dari Alkitab atau kehidupan sehari-hari) yang didramatisasikan akan jauh lebih berhasil. Sekali lagi kita tidak mau menjadi tukang sandiwara namun dengan mimik, gerak-gerik, mata dan suara kita akan dapat membuat drama kecil. Misalnya betapa mudahnya mendrama-tisasikan pertemuan antara Yesus dan Zakheus. Seseorang yang mungkin tidak suka mendengar khotbah akan senang mendengar kisah Alkitab yang didramatisasikan, sekaligus kisah itu menjadi sebagian dari khotbah.
Jelaskanlah suatu kisah Alkitab yang paling mudah didramatisasikan atau suatu ceritera yang pernah Saudara dramatisasikan dalam khotbah atau pelajaran Sekolah Minggu.
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
Soal 66-70
SOAL 66
4.4. Berhenti Sebentar Untuk Menekankan Sesuatu.
Kadang-kadang dengan berhenti berbicara 2-3 detik, sebelum satu kalimat berbobot atau kebenaran penting, para hadirin akan sungguh memperhatikan kebenaran itu. Jangan berbuat demikian terus-menerus tetapi beberapa kali dalam sebuah khotbah akan banyak menolong hadirin.
Jikalau Saudara berhenti sejenak (2-3 detik) sebelum mengemukakan konsep pen- ting dalam khotbah Saudara, apakah kesannya pada pendengar? Tandailah dengan (þ) dua jawaban yang benar.
_____ 1) Pendengar akan meninggalkan ruangan kebaktian.
_____ 2) Mereka yang melamun, kembali memperhatikan pengkhotbah.
_____ 3) Hadirin akan menerka kalimat berikut itu penting sekali.
_____ 4) Pendengar akan gelisah selama dua-tiga detik itu.
SOAL 67
4.5. Berhenti Pada Waktunya.
Kami sewaktu-waktu mendengar mengenai seseorang yang dapat berkhotbah dengan menarik perhatian jemaat selama berjam-jam. Mungkin ada pengkhot-bah seperti itu, tetapi ia adalah perkecualian. Pada umumnya Saudara ti-dak dapat menarik perhatian pendengar lebih dari 30 menit. Oleh karena itu, selalulah berhenti pada waktunya. Kalau Saudara diberi 15 menit, jangan berkhotbah 20 menit. Kalau khotbah Saudara disiapkan dengan saksama, Saudara akan dapat berhenti pada waktunya.
Tulislah pada kartu kecil jam Saudara harus berhenti dan taruhlah kertas itu di mimbar. Jikalau Saudara tidak menyelesaikan khotbah pada waktu-nya, potonglah satu dua bagian dari khotbah Saudara dan berhenti sajalah. Dan jangan memberitahu hadirin bahwa sebagian dari khotbah Saudara belum disampaikan karena soal waktunya habis. Berhentilah sama seperti seluruh khotbah sudah disampaikan. Demikianlah Saudara akan menunjukkan peng-hormatan kepada jemaat.
Tulislah tiga akibat negatif (kesan yang tidak baik) pada anggota, majelis dan pimpinan gereja jikalau pengkhotbah memakai jauh lebih banyak waktu daripada yang disediakan.
1) ___________________________________________________________________________
2) ___________________________________________________________________________
3) ___________________________________________________________________________
BACAAN ANJURAN
- P.H. POUW, “Pengkhotbah Di Atas Mimbarnya”, hal. 60-67.
- H. ROTHLISBERGER, “Pengucapan Khotbah”, hal. 72-75.
- H.C. BROWN, “Bagaimana Cara Menyampaikan Ceramah Itu”, hal. 100-122.
SOAL 68
Saudara sudah menyelesaikan mata kuliah Pedoman Swakarya Khotbah Ekspositori. Demikian Saudara sudah memikirkan masalah khotbah secara mendalam selama kurang lebih 100 jam. Sekarang, sebagai salah satu kegiatan terakhir dalam studi ini, kami ingin Saudara sekali lagi membuat karangan, karangan yang terdiri dari tiga bagian. Karangan Saudara akan dibaca dan di bahas dalam
kelas depan.
PRINSIP-PRINSIP BERKHOTBAH YANG DIPELAJARI DALAM MATA KULIAH INI YANG PALING MENOLONG SAYA.
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
BAGAIMANA KAMI AKAN MEMPERGUNAKAN PRINSIP-PRINSIP MATA KULIAH INI DALAM PELAYANAN SAYA.
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
DOA KOMITMEN SAYA UNTUK MENJADI PENGKHOTBAH YANG BERHASIL.
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
ULANGAN LATIHAN PELAJARAN VII
SOAL 69
Daftarkanlah dua macam bahan ilustrasi khotbah.
1) ___________________________________________________
2) ___________________________________________________
SOAL 70
Jelaskanlah tiga metode untuk mengumpulkan lukisan khotbah.
1) ___________________________________________________________________________
2) ___________________________________________________________________________
3) ___________________________________________________________________________
Soal 71-73
SOAL 71
Jelaskanlah 4 tujuan bahan ilustrasi khotbah.
1) ___________________________________________________________________________
2) ___________________________________________________________________________
3) ___________________________________________________________________________
4) ___________________________________________________________________________
SOAL 72
Jelaskanlah 4 jenis alat peraga khotbah.
1) ___________________________________________________________________________
2) ___________________________________________________________________________
3) ___________________________________________________________________________
4) ___________________________________________________________________________
SOAL 73
Daftarkanlah 6 dari 20 pokok yang berhubungan dengan penilaian penyampaian khotbah.
1) ___________________________________________________________________________
2) ___________________________________________________________________________
3) ___________________________________________________________________________
4) ___________________________________________________________________________
5) ___________________________________________________________________________
6) ___________________________________________________________________________