KEHIDUPAN YANG BERKENAN
KEPADA ALLAH
GARIS BESAR
PENDAHULUAN:
- Tuhan Yesus selalu dapat mengatakan, “Aku senantiasa berbuat apa yang berkenan kepada Dia” (Yohanes 8:29)
- Itulah tujuan kita! Moga-moga! Ataukah gagal? Putus asa?
TEMA : Mengatasi musuh-musuh kehidupan yang berkenan kepada Allah
KALKUN : Dengan berdiri teguh melawan 3 musuh, seorang Kristen dapat makin hari makin berkenan hidupnya kepada Allah
I. DAGING
- “Keinginan daging” (I Yohanes 2:16) = “Kepribadian manusia (daya berfikir, merasa dan berkemauan) diarahkan kepada hal-hal dunia dari pada untuk melayani Allah.”
- Kepribadian manusia yang hidup untuk diri sendiri terpisah dari dan dalam pertentangan dengan Allah
- “Hukum lain” dalam kita (Roma 7:23); “Dosa yang diam dalam diriku” (Roma 7:20)
Lukisan: Bedanya antara mata-mata dan “kolone kelima.”
- Daging biasanya mengalahkan orang Kristen
- “…….. tidak melakukan apa yang kamu kehendaki” (Galatia 5:17)
- “…….. bukan apa yang aku kehendaki yang aku perbuat” (Roma 7:15, 19)
- “…….. tawanan hukum dosa ……..” (Roma 7:23)
- Apakah daging sudah menguasai kita? (Bacalah Galatia 5:19-21)
II. DUNIA
- Definisi: semua orang yang hidup menurut “Daging” bersama-sama dengan gaya hidupnya, maksud-maksudnya, standar-standar kesusilaannya
Lukisan: Kue = dunia; bahannya = “daging” yaitu campuran cara hidup semua orang yang hidup menurut daging (Galatia 5:19-21)
- Gaya hidup dan tujuan-tujuan dunia sudah mempengaruhi gaya hidup orang-orang Kristen, gereja
Lukisan: Kekayaan, kuasa, kecantikan, olahragawan, kepandaian dijadikan tujuan-tujuan yang paling dihargai orang Kristen
Lukisan: Kegagalan: Pikiran kotor, perbuatan tidak baik, kata kasar dianggap remeh, tidak memusingkan. Kekudusan tidak masuk daftar tujuan penting
- Persahabatan dunia, perzinahan, musuh Allah (Yakub 4:4). Di manakah “Kesucian” pada daftar prioritas Anda?
- Respons/tanggapan orang Kristen
- Jangan mengasihi dunia …….. (I Yohanes 1:15)
- Jangan menjadi serupa dengan dunia …….. (Roma 12:2)
- Bersaksi kepada dunia (Yohanes 17:18)
III. IBLIS
- Nama-namanya: Beelzebul = Tuan lalat-lalat, tempat sampah (Matius 12:24); pencoba (Matius 4:4); pembunuh dan pendusta (Yohanes 8:44); pembinasa/perusak (Wahyu 9:11); penguasa dunia (Yohanes 12:31); penguasa kerajaan angkasa (Efesus 2:2)
- pekerjaan-pekerjaan:
- Memimpin ke dalam dosa (Wahyu 12:9)
- Mencuri kebenaran dari manusia (Matius 13:19)
- Membutakan mata manusia (II Korintus 4:4)
KESIMPULAN:
- Tiga musuh besar kita sulit dikalahkan
- Menyerahkan diri secara mutlak kepada kehendak Allah (Roma 6:13)
Lukisan: Pernikahan Ivan Terrible/Sophia dari Yunani. 500 tentara mau masuk Kristen, wajib berhenti sebagai tentara, bagaimana dibaptiskan dan masih tinggal dalam angkatan bersenjata? 500 pedang/tangan kering
- Roh dalam kamu lebih besar ……… (I Yohanes 4:4)
UNDANGAN:
- Angkatlah tangan jikalau ingin menyerah kepada Allah, mengalahkan 3 musuh ini
- Majulah ke depan jika ingin dilahirkan dari Allah
TUGAS PENDENGAR
- Untuk mereka yang mengangkat tangan: Buatlah daftar tujuan-tujuan pribadi sebagai pribadi orang yang tidak lagi akan dikuasai oleh tiga musuh ini. Bahaslah daftar tujuan ini dengan gembala sebelum kebaktian berikutnya
- Untuk pendengar-pendengar yang maju ke depan. Bacalah dengan teliti Yohanes 3 lima kali dan satu pasal lain lagi tiap hari dari Injil Yohanes
KEHIDUPAN YANG
BERKENAN KEPADA ALLAH
Kita semua heran akan ucapan-ucapan Tuhan Yesus. Memang Dialah guru yang luar biasa! Tetapi ada beberapa ucapanNya yang indah dikemukakan di luar konteks mengajar. Salah satu kalimatNya yang selalu berkesan bagi kami ialah “Aku senantiasa berbuat apa yang berkenan kepada Dia” (Yohanes 8:29).
Jelas kalimat itu adalah suatu pernyataan yang luar biasa! Siapakah di antara kita yang berani mengatakan, “Saya senantiasa berbuat apa yang berkenan kepada Allah Bapa?” Memang tidak seorangpun dapat. Tetapi bukankah itu tujuan hidup kita? Bukankah kita bertujuan untuk selalu berbuat apa yang berkenan kepada Dia? Moga-moga itulah tujuan kita!
Atau apakah Anda merasa gagal terus sampai tidak ada harapan lagi untuk berbuat apa yang berkenan kepada Pencipta kita? Apakah Anda sedang putus asa? Hal itu dapat dimaklumi! Dan kami mengerti mengapa Anda gagal. Alkitab menjelaskan bahwa ada tiga musuh besar yang berperang terus-menerus dengan orang Kristen agar mereka tidak berbuat yang berkenan kepada Allah Bapa. Tiga musuh ini dapat dikalahkan, dapat diatasi. Oleh karena itu pada hari ini kita akan memikirkan bagaimana kita dapat mengatasi tiga musuh yang selalu menghalangi kita dari berbuat apa yang berkenan kepada Allah Bapa kita.
Dengan berdiri teguh kita akan dapat melawan tiga musuh ini dan hari demi hari kita akan makin berkenan kepada Allah. Tetapi lebih dahulu kita harus mengerti secara mendalam siapakah musuh-musuh kita dan mengetahui sedikit mengenai taktiknya. Marilah kita mempelajari musuh-musuh kita. Musuh pertama yang kami maksudkan ialah:
I. DAGING
Kita membaca tentang “Daging” dalam I Yohanes 2:16, “Sebab semua yang ada di dalam dunia, yaitu keinginan daging …………….. bukanlah berasal dari Bapa, melainkan dari dunia.” Jelas “daging” dan “keinginan daging” dapat membingungkan kita. Apakah artinya? Menurut pengertian kami daging adalah pribadi manusia yang egoistis. Dalam kamus Alkitab kami membaca kalimat ini tentang daging, “Kepribadian manusia (daya berpikir, merasa dan berkemauan) yang diarahkan kepada hal-hal duniawi daripada ditujukan untuk melayani dan mempermuliakan Allah.”
Seorang lain mengatakan bahwa daging adalah kepribadian manusia yang hidup untuk diri sendiri saja terpisah dari dan dalam pertentangan dengan Allah.
Dalam pengalaman tokoh-tokoh Alkitab soal daging disebut berulang kali, terutama dalam kehidupan Paulus. Tetapi Paulus tidak selalu memakai istilah “daging.” dalam Roma 7:23 dia mengatakan bahwa ada “hukum lain” yang berjuang melawan hukum akal budinya. “Hukum lain,” yaitu daging, dijelaskan sebagai “…………. dosa yang diam di dalam aku” (Roma 7:20).
“Daging” begitu sukar ditangani karena sudah lama menjadi penghuni diri kita, malahan sejak saat kelahiran kita. Kesulitan menangani daging dapat dimengerti dengan sebuah lukisan dari dunia spionase. Dalam dunia spionase ada dua macam mata-mata. Ada mata-mata dari negara musuh. Mata-mata semacam itu ialah orang asing yang mendiami satu negara dan berusaha untuk mencuri rahasia-rahasia dari negara itu. Mata-mata lain adalah orang yang berasal dari negaranya sendiri tetapi mengikuti musuh (pengkhianat). Dr. A.H. Nasution dalam bukunya yang berjudul “Memenuhi panggilan kelima” menulis bahwa orang ini jauh lebih sulit ditangkap dan diadili karena mereka adalah orang pribumi dan berakar dalam negaranya sendiri. Nah, “daging” adalah seperti “Kolone kelima” dan inilah sebabnya daging sering mengalahkan orang Kristen.
Memang demikian! Daging sering mengalahkan orang Kristen. Lihat apa yang dikatakan Paulus dalam Galatia 5:17. “………………. keinginan Roh dan keinginan Roh ………….. sehingga kamu setiap kali tidak melakukan apa yang kamu kehendaki.” Paulus mengakui hal yang sama tentang dirinya sendiri dalam Roma 7:15 dan 19, “………….. bukan apa yang aku kehendaki yang aku perbuat, tetapi apa yang aku benci, itulah yang aku perbuat ……………… bukan …………. yang baik …………. melainkan apa yang tidak aku kehendaki, yaitu yang jahat, yang aku perbuat.” Bagaimana kesimpulan rasul yang terkenal ini? Perhatikanlah, “ …………. hukum lain …………. membuat aku menjadi tawanan hukum dosa yang ada di dalam anggota-anggota tubuhku” (Roma 7:23)
Apakah daging sudah menguasai Anda? Penguasaan daging selalu dinyatakan dalam dosa-dosa yang dilakukan. Dalam Galatiga 5:19-21 ada daftar dosa yang dilakukan oleh orang-orang yang dikuasai oleh daging. Lihatlah daftar itu: percabulan, kecemaran, hawa nafsu, penyembahan berhala, sihir, perseteruan, perselisihan, iri hati, amarah, kepentingan diri sendiri, roh pemecah, kedengkian, kemabukan, pesta pora dan sebagainya. Jikalau salah satu di antara dosa ini atau dosa-dosa lain muncul dalam kehidupan Anda, Anda sudah jelas dikuasai oleh daging. Musuh ini betul-betul menghalangi Anda untuk hidup berkenan kepada Allah.
Tetapi marilah kita melihat musuh kedua dan ketiga sebelum kita melihat jalan kemenangan menurut rencana Allah. Musuh kedua yang melawan kita dan berusaha menghalangi kita untuk hidup berkenan kepada Allah ialah:
II. DUNIA
Sekali lagi kita menghadapi sebuah istilah yang dapat membingungkan kita. Apakah yang dimaksudkan dengan “dunia?” Menurut hemat kami ini berarti semua orang dalam dunia yang hidup menurut daging dihitung bersama-sama. Jikalau hanya satu orang yang berbuat sesuatu, biasanya perbuatannya kurang diperhatikan. Tetapi kalau banyak orang berbuat sesuatu, perbuatan-perbuatannya mulai mempunyai dampak yang besar pada masyarakat. Demikianlah dunia adalah jumlah pengaruh gaya hidup, tujuan-tujuan hidup dan standar-standar kesusilaan dari semua orang yang hidup menurut daging.
Mungkin suatu lukisan dapat menolong kita. Anggaplah bahwa sebuah kue besar melambangkan dunia. Bermacam-macam isinya dari kue itu dilambangkan oleh “daging”. Daging adalah campuran cara hidup semua orang yang hidup menurut kemauan egoistis masing-masing. Cara hidup mereka akhirnya menghasilkan dosa-dosa yang disebut dalam Galatia 5:19-21. Demikianlah “dunia” adalah lingkungan hidup yang dibentuk oleh masyarakat yang hidup menurut “daging.”
Nah, lingkungan hidup ini yaitu gaya hidup dan tujuan-tujuan dunia serta standar-standar kesusilaan dan etika dunia begitu kuat dan begitu meresapi segi dan sudut bumi ini sehingga sangat mempengaruhi orang Kristen dan gereja. Tanpa sadar terlalu sering gereja Tuhan dan anak-anaknya dipengaruhi dan malahan dibentuk sedikti demi sedikit oleh gaya hidup dan standar-standar dunia.
Jikalau kita menyelidiki dunia ini kita dapat menemukan tujuan-tujuan utama yang dikemukakan oleh suatu masyarakat yang hidup menurut daging. Bukankah kekayaan suatu tujuan mereka? Dan bagaimana dengan kecantikan. Menurut dunia makin cantik seorang perempuan makin hebat dia. Tetapi kepandaian juga sangat dipuji dan jika orang dapat menjadi olahragawan, ia dianggap hebat luat biasa. Nah tujuan-tujuan hidup ini terlalu sering dijadikan tujuan-tujuan orang Kristen juga. Kalau seorang Kristen kaya, atau berkuasa, atau cantik/ganteng atau pandai atau seorang olahragawan, orang itupun dianggap sukses dalam dunia ini.
Sebaliknya dunia meyakinkan kepada orang Kristen bahwa pikiran yang kotor, perbuatan yang tidak baik dan kata-kata kasar adalah hal-hal yang tidak seberapa penting. Hubungan dengan Tuhan diremehkan dan kelakuan saleh diolok-olokkan. Soalnya dunia berusaha untuk meyakinkan kita bahwa dosa-dosa itu bukan soal yang perlu memusingkan kita. Kekudusan pribadi yaitu kerendahan hati, kasih sayang, pengorbanan buat orang lain, kesusilaan dan etika tinggi tidak termasuk daftar tujuan yang penting. Hubungan dengan Tuhan sama sekali tidak dihitung sebagai cita-cita yang pantas buat orang yang sukses.
Lihatlah dunia. Gaya hidup dan cita-citanya berbeda 180 derajat dengan apa yang dituntut dalam Alkitab untuk umat Kristen namun umat Kristen sangat dipengaruhi malahan sering mengikuti cara hidup dunia ini. Tetapi apakah Anda tahu bahwa persahabatan dengan dunia (penyesuaian diri dengan cara hidup dunia) dicap sebagai perzinahan dan orang yang mencocokkan dirinya dengan dunia dan gaya hidupnya disebut musuh Allah (Yakub 4:4)? Sehubungan dengan keterangan ini kita harus menanyakan pada diri kita sendiri, “Di manakah kesucian dalam daftar prioritas kita?” Apakah cita-cita dunia mendahului prioritas kesucian pribadi. Apakah kuasa atau kekayaan atau kecantikan atau kepandaian atau kecakapan atau prestasi dalam olahraga didaftarkan lebih tinggi daripada kesucian hati kita? Kalau demikian sudah terang bahwa dunia sudah mengalahkan kita!
Tetapi bagaimana seharusnya tanggapan yang benar dari orang Kristen? Pertama, dalam I Yohanes 1:15 kita disuruh untuk jangan mengasihi dunia. Artinya, Allah menuntut kesetiaan kita. Kita tidak boleh suka dan tertarik kepada dunia ini. Kita tidak boleh mencita-citakan hal-hal yang diutamakan dunia. Pokoknya jangan mengasihi dunia.
Lagi, dalam Roma 12:2 kita diperingati agar jangan menjadi serupa dengan dunia. Firman Allah yang Hidup menterjemahkan ayat itu demikian, “Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini …….” Satu terjemahan lain mengatakan, “Jangan membiarkan dunia membentuk hidupmu”.
Tetapi walaupun kita tidak boleh menjadi sabahat dunia atau meniru tingkah laku dunia, kita masih harus melayani dunia. Dalam doa Tuhan Yesus sebagai Imam Besar kita dalam Yohanes 17 Dia mengatakan “………… Aku mengutus mereka ke dalam dunia, …………. (Yohanes 17:18). Tuhan ingin agar kita menjadi saksi yang baik kepada dunia ini yang begitu berlawanan dengan Allah.
Sekarang datang saatnya untuk memperkenalkan musuh ketiga yang menghalangi kita menjadi seorang yang berkenan kepada Allah. Musuh itu ialah:
III. IBLIS
Kita dapat belajar banyak sekali tentang musuh ini hanya dengan mempelajari nama-namanya. Banyak sekali nama yang diberikan kepada iblis dalam Alkitab. Tidak ada waktu untuk mempelajari semuanya tetapi mari kita bicarakan beberapa namanya saja. Sewaktu-waktu iblis disebut Beelzebul (Matius 12:24). nama ini cukup aneh. Apakah arti nama itu? “Beelzebul” berarrti “tuan dari lalat, tuan dari tempat sampah.” Nama ini sangat cocok untuk iblis. Dia kotor dan jahat serta kasar. Semua hal yang kotor dibuang ke tempat sampah dan di sanalah berkumpul lalat-lalat. Iblis adalah tuan tempat sampah.
Dalam Matius 4:4 ia disebut “pencoba” dan memang dia berulang kali mencobai Tuhan Yesus dan juga selalu mencobai kita. Tuhan Yesus menyebut dia “pembunuh” dan “pendusta.” Tidak ada sesuatupun yang dikatakan iblis dapat dipercayai. Kita melihat penipuannya kali pertama di Taman Eden. Pada waktu itu ia mengelabui Hawa. Ia juga suka membunuh orang. Jikalau melalui perang dan lain-lainnya, iblis mendorong manusia untuk membunuh manusia ia akan menghalangi orang dari mendengarkan kebenaran. Iblis mendukung semua peperangan dalam dunia ini.
Dalam kitab Wahyu kita bertemu dengan nama “pembinasa” atau “perusak.” Dia tidak bertujuan hanya untuk membunuh orang, tetapi ia ingin membinasakan mereka untuk selama-lamanya. Lagipula ia ingin merusak segala sesuatu yang diciptakan Allah. Kita kadang-kadang meragukan kuasa iblis. Tuhan Yesus menamakan dia “penguasa dunia ini” (Yohanes 12:31) dan Rasul Paulus mengatakan bahwa dia adalah “penguasa kerajaan angkasa” (Efesus 2:2).
Nama iblis sendiri, yang tidak dipilihya, sudah membuktikan bahwa musuh ini memang merupakan musuh besar yang sungguh bertujuan untuk mengalahkan dan menguasai kita. Ia tidak ingin kita hidup berkenan kepada Allah. Ia tidak ingin kita berbuat apa-apa yang membawa kemuliaan bagi Allah. Itulah sebabnya ia melawan kita mati-matian, hari demi hari.
Alkitab, lebih dari menyatakan nama-namanya, juga menjelaskan beberapa pekerjaan iblis. Mari kita meneliti beberapa pekerjaan itu. Orang Kristen ingin dipimpin oleh Roh Suci dan Gembala yang baik kita supaya kita tidak berbuat dosa. Tetapi iblis juga ingin memimpin kita. Dalam Wahyu 12:9 kelihatannya iblis ingin memimpin kita ke dalam dosa. Di sana iblis disebut “naga besar” dan kita membaca bahwa ia berusaha untuk menyesatkan seluruh dunia. Jikalau ia meyakinkan kita bahwa berbuat dosa itu tidak menjadi soal, dia sudah menyesatkan kita dan menghalangi kita untuk hidup berkenan pada Allah Bapa.
Dalam Injil Matius Tuhan Yesus memberikan ceritera mengenai penabur dan benih-benih yang disebarkannya. Sering burung-burung datang dan mencuri benih-benih yang ditanam. Kemudian Ia menjelaskan bahwa inilah seperti pekerjaan iblis yang datang dan mencuri Firman Allah dari hati orang. Iblis tahu akan kuasa dalam Firman Tuhan dan oleh karena itu ia berusaha untuk merampas kebenaran dari hati pendengar sebelum kebenaran itu dapat berakar dan berbuah. Inilah juga taktik dia untuk menghalangi kita hidup berkenan kepada Allah.
Satu pekerjaan lain yang sangat kejam ialah ia membutakan manusia (II Korintus 4:4). Bagaimana pandangan kita terhadap seseorang yang keluar dan menjadikan banyak orang menjadi buta. Itulah pekerjaan yang paling kejam. Orang itu pasti akan dihukum. Tetapi lihatlah iblis. Dia membutakan mata hati setiap orang dalam dunia ini. Oh, memang mereka masih dapat melihat secara jasmani tetapi mata hati mereka dibutakan supaya mereka tidak dapat melihat dan mengerti cahaya Injil yang kita beritakan. Oh betapa liciknya musuh besar ini! Apakah mungkin kita mengalahkan dia?
KESIMPULAN:
Memang apabila kita memikirkan musuh-musuh ini, yaitu daging, dunia dan iblis, kita melihat betapa sulitnya keadaan kita. Namun ada jalan kemenangan. Dan jalan itu adalah jalan penyerahan. Kuncinya terdapat dalam Roma 6:13 yang berbunyi, “Dan janganlah kamu menyerahkan anggota-anggota tubuhmu kepada dosa untuk dipakai sebagai senjata kelaliman, tetapi serahkanlah dirimu kepada Allah sebagai orang-orang, yang dahulu mati, tetapi yang sekarang hidup.” Penyerahan semacam ini harus berjalan terus-menerus hari demi hari, jam demi jam, malahan menit demi menit. Lagipula jikalau penyerahan ini tidak mutlak dan sungguh-sungguh Anda tidak akan melihat suatu perubahan dalam kehidupan Anda.
Mungkin sebuah ceritera akan menolong kita mengerti apa yang dimaksudkan dengan penyerahan mutlak. Ratusan tahun yang lalu ada raja Rusia yang bernama “Ivan the Terrible” (Ivan yang Mengerikan”). Dia ingin mencari seorang isteri dan melamar untuk menikah dengan Sophia, seorang bangsawan dari Yunani. Dia pergi ke Yunani dengan segala kebesaran kerajaannya dikawal oleh 500 tentara intinya. Pada waktu ia tiba di Yunani dia diberitahu bahwa ia hanya dapat menikah dengan Sophia asal lebih dahulu ia menganut agama Kristen. Dia tidak berkeberatan mengikuti agama Kristen. Akibatnya semua tentaranya juga ingin menjadi orang Kristen supaya dapat sungguh-sungguh mengikuti rajanya. Tetapi satu soal lagi timbul. Menurut agama Kristen di Yunani pada waktu itu, jikalau seorang tentara ingin masuk agama Kristen dia harus meninggalkan angkatan bersenjata. Pokoknya seorang Kristen tidak boleh menjadi tentara karena para tentara berperang dan membunuh orang lain. Tentara-tentaranya Raja Ivan bingung tetapi akhirnya setuju untuk dibaptiskan. Menurut kepercayaan masa itu, dibaptiskan berarti masuk agama Kristen. Kelihatannya soal kelahiran baru tidak seberapa ditekankan. Tetapi apakah yang terjadi pada waktu tentara-tentara ini dibaptiskan? Walaupun meraka dibaptiskan secara selam, tangan kanan dan pedang mereka tetap kering karena pada waktu dibaptiskan tangan mereka yang memegang pedang tidak dimasukkan ke dalam air! Mereka bersedia dibaptiskan asal jangan tangan yang memegang pedang dan pedang itu sendiri dibaptiskan. Mereka sudah membuat penyerahan tetapi bukan penyerahan total atau penyerahan mutlak. Mereka bersedia menganut agama Kristen tetapi tidak dengan penyerahan penuh.
Nah, kita harus menyerahkan semua anggota tubuh kita kepada Allah dan penyerahan kita harus mutlak, penuh, total. Hanya dengan penyerahan semacam itu kita akan dimungkinkan untuk mengalahkan daging, dunia dan iblis. Ingat, I Yohanes 4:4 menekankan bahwa “……..Roh yang ada di dalam kamu, lebih besar daripada roh yang ada di dalam dunia.” Tetapi Roh Allah di dalam kita hanya dapat menolong kita mengatasi musuh-musuh kita selama kita menyerahkan diri kita secara mutlak kepada Allah.
UNDANGAN:
Sekarang tibalah saatnya untuk pengutusan yang penting! Jikalau Anda bersedia menyerahkan diri Anda secara mutlak kepada Tuhan, Anda akan mulai mengalami kemenangan atas musuh-musuh ini. Demikianlah jikalau Anda bersedia menyerahkan diri Anda secara penuh kepada Tuhan, kami persilakan Anda untuk mengangkat tangan.
Kami juga merasa ada beberapa di antara Anda yang belum lahir baru, belum diselamatkan. Mustahil Anda dapat mengalahkan si iblis, dunia dan daging jikalau tidak lebih dahulu menjadi anak Allah. Demikianlah untuk Anda yang ingin menerima Tuhan Yesus sebagai Juruselamat pribadi, kami persilakan Anda maju kedepan sekarang ini.