MENJUNJUNG TINGGI PEMBERITAAN INJIL
( Matius 24 : 14)
GARIS BESAR
PENDAHULUAN
- Ratno Timur (Tenar); Honda (Laku), E. Pical (Menang); Indonesia (Pancasila)
- Apakah yang diutamakan Allah? PI di seluruh dunia
T E M A : Menjunjung tinggi Pemberitaan Injil
KALKUN : Ayat ini memuat 5 pernyataan mengenai Injil yang memaksa kita untuk menjunjung tinggi PI dalam dunia ini
I. INJIL ADALAH BERITA KERAJAAN ALLAH
* Diucapkan Selasa sore; Jumat jam 09.00 disalibkan
- Raja ingin mempertunjukkan Berita Kerajaan pada menteri-menteriNya
- Berita = Injil = Kabar baik = Keselamatan oleh anugerah
Lukisan: Rambhau, penyelam mutiara, tua, 100 kilometer ke New Delhi, lutut, tempat di sorga
- Dr. Kristen tanpa Injil seperti kapal tanpa kemudi; sarung tanpa pedang; senapan tanpa peluru; sumur tanpa air
II. INJIL ADALAH BERITA YANG DIBUTUHKAN MANUSIA. “seluruh dunia”
- Manusia “seteru Allah” (Roma 5:10) Diperbudak (Yohanes 8:34) oleh Iblis (Yohanes 14:30).
Lukisan: Serdadu Xerxes, kuburkan hidup-hidup 9 putra-putri kepada dewa di bumi
- Buta (II Korintus 4:4), tuli (Markus 8:18); mati (Efesus 2:1-3)
Lukisan: orang Hindu menepuk dada, “Saya membutuhkan sesuatu di sini!”
- Beragama tidak berarti mempunyai keselamatan
Lukisan: Rombongan Death Valley, kerangka tangan, botol, kertas, “Mati kaya!”
III. INJIL ADALAH BERITA UNTUK “SEMUA BANGSA”
- Tuhan Yesus duduk di Bukit Zaitun (Matius 24:3), Melihat Bait Allah
Lukisan: Minyak pohon zaitun dipakai dalam lampu Bait Allah
Lukisan: Dongeng orang Yahudi, mati, lewat terowongan bumi dan keluar di tempat ini
** Di tempat bersejarah ini Tuhan Yesus menekankan Injil buat dunia
- “Masyurkanlah ke seluruh dunia …… kesaksian segala bangsa.”
Lukisan: Carey/Ryland, Matius 28:19, “Bila Allah siap …… kafir akan diselamatkan tanpa pertolongan Carey!”
IV. INJIL ADALAH BERITA YANG DIPERCAYAKAN KEPADA ORANG INJILI
- Ingat, ayat ini diarahkan kepada murid-murid Yesus
- “Diberitakan” = “Kerusso” = Mewartakan, mengkhotbahkan
1) Lukisan: Pewarta/bentara raja, jujur/setia, mulut raja buat rakyat
2) Lihatlah II Korintus 5:20
- Yeremia pewarta, Firman bernyala dalam hati (Yeremia 20:9)
- Orang sakit disembuhkan, tak mau ditahan, “kerusso” panggilan Yesus (Matius 1:36-38)
- Yohanes dan Petrus di Mahkamah Agung, mustahil berhenti, harus memberitakan apa yang dilihat, didengar (Kisah Para Rasul 4:20)
V. INJIL ADALAH BERITA YANG MENENTUKAN KESUDAHAN
- Kesudahan didahului bencana, paceklik, perang, Kristus palsu
- Injil ke dunia, barulah tiba kesudahan
Lukisan: 100 ribu misi, pemancar radio, tv, literatur
Lukisan: Amsterdam “86 …… menurut PBB, “Pertemuan terbesar, yang mewakili semua dunia, yang pernah terjadi.”
- Sebelum kesudahan setiap suku, rakyat dalam setiap kota akan mendengar Injil.
KESIMPULAN:
- Jangan meremehkan PI, ingatlah 5 pernyataan ini
- Pegawai pos, mabuk, gantung, pada amplop-amplop dengan lukisan penggantungan dicap “Cepat Pegawai Pos, Cepat!:
UNDANGAN:
- Setiap orang yang bersedia mengambil keputusan untuk mulai memberitakan Injil secara aktif, berdirilah di tempat
- Setiap orang yang ingin menerima “Kabar Baik” yaitu Yesus sebagai Juruselamat, angkatlah tangan
TUGAS PENDENGAR:
- Untuk orang yang menerima undangan keselamatan: Memberi kesaksian kepada seseorang tentang keselamatannya sebelum pertemuan “Kelas Khusus Untuk Orang-orang yang Baru Bertobat” pada hari Rabu
- Untuk orang yang mengambil keputusan untuk mulai memberitakan Injil: Ikutilah kursus “Menjadi Pemenang Jiwa” tiap Kamis sore di gereja
MENJUNJUNG TINGGI PEMBERITAAN INJIL
( Matius 24 : 14)
Tiap orang di bumi ini mempunyai prioritas atau satu hal yang lebih diutamakan dibandingkan dengan hal-hal lain. Misalnya seorang aktor seperti Ratno Timur pasti banyak berfikir tentang ketenarannya. Mungkin inilah satu hal yang dipertimbangkan terus menerus dalam pikirannya. Mr. Honda dari Jepang yang mendirikan perusahaan Honda jelas mengutamakan penjualan sepeda motor dan mobil yang memakai namanya. Bagaimana dengan Ellyas Pical, juara dunia IBF kelas superterbang? Apakah yang diutamakannya setiap hari? Jelas kemenangan di atas ring. Dia menjunjung tinggi kejuaraan. Dan negara-negarapun mempunyai prioritas, mempunyai hal-hal yang diutamakan? Bagaimana dengan Republik Indonesia? Setiap rakyat pasti menekankan bahwa”Pancasila” harus dijunjung tinggi oleh warga negara kepulauan Nusantara ini.
Bagaimana dengan orang Kristen Injili, orang Kristen yang sungguh mengalami keselamatan pribadi melalui Darah Kristus dan kelahiran baru oleh Roh Kudus? Sudah jelas bahwa pemberitaan Injil harus memainkan peranan penting, mungkin terpenting diantara semua prioritasnya. Dengarkanlah Matius 24:14, “Dan Injil Kerajaan ini akan diberitakan di seluruh dunia menjadi kesaksian bagi semua bangsa, sesudah itu barulah tiba kesudahannya.” Setiap orang yang merenungkan ayat ini akan mengakui bahwa pemberitaan Injil perlu dijunjung tinggi oleh setiap orang Kristen.
Ayat singkat tadi mengutamakan pemberitaan Injil. Jikalau kita ragu-ragu tentang peranan pemberitaan Injil dalam kehidupan orang Kristen, penyelidikan ayat ini akan menolong kita. Demikianlah pada jam ini kita akan memeriksa secara mendalam ayat ini, sebetulnya ayat ini memuat 5 pernyataan mengenai Injil yang memaksa kita menjunjung tinggi PI dalam dunia ini. Mari kita menyelidiki pernyataan-pernyataan ini satu demi satu. Pernyataan pertama yang memaksa kita menjunjung tinggi PI ialah:
I. INJIL ADALAH BERITA KERAJAAN ALLAH
Kita ingat bahwa Matius 24:14 diucapkan pada hari Selasa sore. Pada hari Jumat jam 09.00 Tuhan Yesus akan disalibkan. Semua ucapan Tuhan Yesus pada minggu terakhir sebelum Ia mati tersalib mempunyai makna yang penting sekali. Dia bersiap berangkat dari dunia ini. Dia harus mempersiapkan semua pengikutNya untuk menjalankan amanatNya sesudah Ia pergi. Demikian dalam ayat ini kita dapat melihat Raja semesta alam mempertunjukkan “Berita Kerajaan” kepada para menteriNya.
Dan apakah berita itu? Di sini istilah “Injil” Kerajaan dipakai. Injil hanya berarti “kabar baik,” yaitu kabar baik tentang keselamatan oleh anugerah saja, keselamatan dari dosa dan kematian kekal.
Pada umumnya berita dari kerajaan yang dianggap terpenting ialah kelahiran pangeran baru, yaitu orang yang pada masa depan akan menjadi raja. Sering rakyat Inggris menunggu berjam-jam untuk berita tentang kelahiran anak raja mereka. Tetapi berita semacam itu tidak dimaksudkan di sini. “Berita Kerajaan” di sini ialah berita tentang kelahiran baru oleh anugerah yang ditawarkan kepada setiap insan dalam dunia ini. Inilah “Berita Kerajaan!”
Betapa pentingnya berita itu, bahwa kita dapat diselamatkan dengan anugerah saja. Kami masih ingat cerita tentang seorang India bernama Rambhau, penyelam mutiara. Orang ini, yang pekerjaannya menyelam untuk mencari mutiara seumur hidupnya, pada waktu menjadi tua ingin mendapat hidup yang kekal, diselamatkan abadi. Dia mendengar bahwa untuk berbuat demikian ia perlu berjalan di atas lututnya 100 kilomter lebih ke kota besar, New Delhi dan dengan demikian ia akan mendapat tempat di sorga. Ada jutaan orang dalam dunia ini seperti Rambhau, yang merasa dengan berbuat sesuatu, dengan beramal, mereka dapat meraih satu tempat di sorga. Mereka belum memegang “Berita Kerjaan,” yaitu bahwa darah Kristus dicurahkan untuk membersihkan kita dari dosa dan membuka pintu sorga buat kita.
Tetapi apakah berita Injil memainkan peranan sentral dalam kehidupan kita? Orang Kristen yang tidak mengutamakan Injil adalah seperti kapal tanpa kemudi ….. tidak berjalan seperti semestinya. Dia seperti sarung tanpa pedang ….. tidak punya senjata untuk melawan musuh Allah. Dia seperti senapan tanpa peluru ….. tidak mungkin mendapat jiwa buat Tuhannya. Dia seperti sumur tanpa air ….. tidak dapat memberi pertolongan dan penyegaran kepada siapapun.
Kiranya kita akan mengerti bahwa Injil adalah “Berita Kerajaan” agar kita mulai menjunjung tinggi pemberitaan Injil! Sekarang marilah melihat pernyataan kedua dalam Matius 24:14 yang juga mendorong kita untuk mengutamakan pemberitaan Injil, yaitu:
II. INJIL ADALAH BERITA YANG DIBUTUHKAN MANUSIA
Dalam ucapan ini Tuhan Yesus menekankan bahwa Injil harus diberitakan ke “seluruh dunia.” Ini berarti bahwa seluruh dunia memerlukan berita ini. Inilah satu hal yang unik mengenai “Berita Kerajaan.” Tidak pernah ada berita di surat kabar yang perlu dan yang harus dimengerti oleh setiap insan dalam dunia ini. Berita mana yang sepenting itu? Tetapi seluruh dunia perlu mendengarkan berita Injil. Mereka “membutuhkan” berita ini. Mengapa demikian?.
Pertama-tama kita perlu tahu sedikit mengenai situasi dan kondisi manusia dan kemudian baru kita akan mngerti mengapa mereka membutuhkan “ Berita Kerajaan” itu. Pertama-tama dalam Roma 5:10 kita membaca bahwa manusia adalah “seteru Allah.” Menurut ayat ini siapa saja, beragama atau tidak, adalah seteru Allah. Orang-orang yang beragama atau tidak, adalah seteru Allah. Orang-orang yang beragama atau tidak suka dicap “musuh” Allah, tetapi demikianlah Firman Tuhan. Lagipula Yohanes 8:34 mengingatkan kita bahwa semua “seteru” ini diperbudak oleh dosa. Aneh bahwa orang yang banyak berdosa menganggap dirinya bebas, tetapi sebenarnya ia diikat oleh dosa itu. Dan lagi kita membaca bahwa manusia juga dikuasai oleh Iblis. Ialah penguasa dunia ini dan karena itu menguasai semua orang dalam dunia.
Umat manusia tidak boleh membanggakan dirinya. Perbudakan oleh dosa dan Iblis, dan keadaan tetap sebagai musuh Allah, menghasilkan banyak perbuatan yang mengerikan dan kejam. Kami masih ingat akan ceritera tentang Panglima Besar Xerxes pada jaman dulu pada waktu ia mau mengalahkan bangsa Yunani. Dia merasa perlu berdamai dengan dewa di bumi ini dengan akibatnya dia menguburkan hidup-hidup 9 pemuda dan pemudi sebagai persembahan kepada dewa itu. Mungkin Anda mengatakan, “itu memang kejam, tetapi kami tidak seperti itu.” Tetapi jikalau Anda belum diselamatkan, Anda diperbudak oleh tuan yang sama yang memperbudak Xerxes, yaitu Iblis.
Mengapa lagi manusia memerlukan “Berita Kerajaan” ini? Dalam II Korintus 4:4 Paulus menulis bahwa pikiran orang yang tidak percaya “……. telah dibutakan oleh ilah zaman ini, sehingga mereka tidak melihat cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus …….” Warga bumi ini buta secara rohani, Tuhan Yesus mengatakan, disamping itu, bahwa mereka juga “tuli” karena ……. kamu mempunyai telinga ……. “tetapi” ……. tidak mendengar (Markus 8:18).” Kesimpulan yang paling keras dikemukakan oleh Paulus dalam Efesus 2:1-4 dimana ia menekankan bahwa orang-orang yang belum diselamatkan “……. sudah mati karena pelanggaran-pelanggaran dan dosa-dosa …….”
Kami masih ingat dalam suatu buku tulisan Ev. Billy Graham dimana beliau mengutip orang Hindu di India yang, sambil menepuk dadanya, mengatakan, “Saya membutuhkan sesuatu disini!”
Beragama tidak mempunyai arti jikalau penganutnya tidak memiliki keselamatan pribadi dari Tuhan Yesus. Ada ceritera tentang suatu rombongan yang melewati ”Death Valley” (Lembah Maut) di California, Amerika Serikat. Death Valley merupakan padang pasir yang paling besar dan paling panas di Amerika Serikat. Rombongan ini, sesudah berjalan beberapa waktu lamanya, menemukan kerangka orang yang mati karena kehausan. Di dalam tangan kerangka ini ada sebuah botol yang memuat selembar kerta kecil dengan tulisan singkat, “mati kaya!” Kelihatannya orang itu adalah orang yang mencari emas di “Death Valley” dan sudah berhasil menemukannya. Dia begitu bergembira karena dia sekarang kaya. Tetapi karena kurang air ia mati di lembah maut itu, namun ia berani menulis “Mati kaya.”
Inilah ceritera yang menggambarkan jutaan penduduk planet kita. Mereka beragama dan rajin dalam agamanya sampai mereka boleh menulis pada saat kematiannya, “mati beragama!” Sayang mereka tidak mati dengan keselamatan. Inilah sebabnya manusia memerlukan Injil, karena agama-agama mereka tidak mungkin melepaskan mereka dari keadaan gawat yang digambarkan di atas. Hanyalah Injil yang memuat jalan keluar dari kehidupan celaka ini supaya mereka mendapat keselamatan kekal.
Pernyataan ketiga yang mendorong kita untuk menjunjung tinggi Pemberitaan Injil ialah:
III. INJIL ADALAH BERITA UNTUK SEMUA BANGSA
Pada waktu Tuhan Yesus mengucapkan ayat indah ini Ia sedang duduk di lereng “Bukit Zaitun” (Matius 24:3). Dari sana Ia dapat melihat Bait Allah. Minyak dari pohon-pohon zaitun di Bukit Zaitun itu dipakai dalam lampu-lampu Bait Allah. Menurut dongeng Yahudi pada waktu orang-orang Yahudi mati, jiwa mereka melewati terowongan bumi dan ke luar di tempat ini. Berarti tempat inilah tempat yang sungguh bersejarah untuk orang Yahudi. Bait Allah dan Bukit Zaitun adalah pusat agama, kebudayaan dan sejarah orang Yahudi. Menurut mereka segala sesuatu yang terpenting dalam sejarah mereka terjadi di tempat ini.
Nah, Tuhan Yesus, dalam pusat kebudayaan dan agama Yahudi mengatakan apa kepada pengikut-pengikutnya, yang juga terdiri dari orang-orang Yahudi saja pada masa itu? “…… Injil Kerajaan ini akan diberitakan di seluruh dunia menjadi kesaksian bagi semua bangsa ……” Dapatkah Anda melihat dampak pernyataan semacam ini pada orang-orang Yahudi yang sangat berjiwa kesukuan, yang mengutamakan bangsa mereka dan meremehkan semua bangsa yang lain?
Ceritera misi, yang mungkin paling terkenal, adalah tentang William Carey, seorang tukang sepatu di Inggris beberapa ratus tahun yang lalu. Carey adalah seorang Kristen Baptis yang banyak mempelajari Alkitab. Disamping bekerja sebagai tukang sepatu ia juga adalah gembala kaum awam. Dia melihat melalui ayat-ayat seperti Matius 28:19-20 bahwa umat Kristen harus memberitakan Injil kepada semua bangsa. Dalam suatu konferensi para pendeta Baptis ia mengucapkan pidato atau penjelasan bahwa orang Baptis harus bergerak membawa Injil kepada orang-orang kafir seperti misalnya orang-orang di India. Dia memberi banyak bukti dari Alkitab yang seirama dengan “Perintah Agung” Tuhan Yesus, “…….., pergilah, jadikanlah semua bangsa muridKu ……” Sesudah dia selesai seorang pendeta tua bernama Ryland berdiri dan mengatakan, “Duduklah, saudara yang muda. Apabila Allah mengambil keputusan untuk menyelamatkan orang kafir, Ia akan menyelamatkan mereka baik tanpa pertolongan anda maupun tanpa pertolongan saya.”
Syukurlah bahwa William Carey tidak mengikuti nasihat Pendeta Ryland itu. Sebaliknya ia sendiri pergi ke India dan merupakan pelopor gerakan misi zaman ini yang masih bertambah besar dan membawa berita Injil sampai ke ujung bumi. Memang Injil ini adalah berita untuk semua bangsa.
Pernyataan lain yang dikemukakan Tuhan Yesus yang pasti mendorong kita untuk mengutamakan Pemberitaan Injil ialah:
IV. INJIL ADALAH BERITA YANG DIPERCAYAKAN KEPADA ORANG INJILI
Kita perlu ingat bahwa Tuhan Yesus sedang berbicara dengan murid-muridNya. Orang-orang ini sedang dilatihNya untuk mendirikan gereja-gereja sesudah Ia tersalib dan kembali ke sorga. Demikianlah apa yang dikatakan dalam ayat ini dikatakan kepada orang-orang yang sudah diselamatkan, yang sungguh menjadi anak-anakNya.
Istilah “diberitakan” dalam nas kita berasal dari istilah bahasa Yunani, “kerusso.” “Kerusso” berarti mewartakan, mengkhotbahkan. Inilah istilah yang dipakai oleh pewarta atau bentara raja. Bentara raja ditugaskan untuk pergi dan mewartakan berita yang diterimanya dari raja. Pekerjaan pewarta sangat penting. Ia harus jujur dan setia karena dia bertindak sebagai mulut raja buat rakyat. Apa yang diwartakannya dianggap sebagai amanat raja sendiri. Dalam II Korintus 5:20 Paulus menggambarkan hal ini pada waktu ia mencatat, “…….. kami ini adalah utusan-utusan Kristus, seakan-akan Allah menasihati kamu dengan perantaraan kami ……” Demikianlah kita, yang ditebus dengan darah Almasih, diangkat sebagai pewarta Raja semesta alam. “Berita Kerajaan” dipercayakan kepada kita.
Pada masa Perjanjian Lama Yeremia serta nabi-nabi yang lain bertindak sebagai pewarta. Pada waktu ia tidak mau lagi menyampaikan Firman Tuhan dia mengakui, “…….. dalam hatiku ada sesuatu yang seperti api yang menyala-nyala ……… (Yeremia 20:9).”
Tuhan Yesus sendiri, walaupun Dia Raja di atas segala raja, melibatkan diriNya dalam tugas ini. Pada awal pelayananNya di Galilea banyak orang disembuhkan. Akibatnya mereka ingin menahan Tuhan Yesus supaya Ia dapat mengerjakan lebih banyak lagi mujizat di antara mereka. Tetapi apakah yang dikatakanNya pada waktu murid-muridNya menjelaskan maksud rakyat banyak itu? “Marilah kita pergi ke tempat lain, ke kota-kota yang berdekatan, supaya di sana juga Aku memberitakan (kerusso) Injil, karena untuk itu Aku telah datang (Markus 1:38).” Tugas ini begitu penting sehingga Tuhan Yesus menomor satukan Pemberitaan Injil di atas penyembuhan orang sakit. Banyak orang terpaksa terus menderita sakit karena Tuhan Yesus menganggap penginjilan lebih penting!
Kita melihat bahwa para rasul, sesudah pengangkatan Tuhan Yesus, juga fanatik tentang perlunya memberitakan “Berita Kerajaan” ini. Pada suatu hari Petrus dan Yohanes dibawa menghadapi Mahkamah Agama. Sesudah pemeriksaan perkaranya, mereka diperintah supaya sama sekali jangan berbicara atau mengajar lagi dalam nama Yesus. Bagaimana respons mereka? Dengarkanlah, “……. tidak mungkin bagi kami untuk tidak berkata-kata tentang apa yang telah kami lihat dan yang telah kami dengar” (Kisah Para Rasul 4:20). Mereka menghargai kenyataan bahwa “Injil Kerajaan” dipercayakan kepada mereka. Betul-betul mereka merupakan pewarta yang setia.
Sekarang kita akan melihat pernyataan kelima dari ucapan Tuhan Yesus mengapa kita harus menjunjung tinggi Pemberitaan Injil.
V. INJIL ADALAH BERITA YANG MENENTUKAN KESUDAHAN
Pasal 24 dan 25 dalam Injil Matius adalah khotbah Tuhan Yesus tentang akhir zaman. Ayat-ayat ini sangat penting untuk dimengerti apa yang akan terjadi pada masa depan. Di sini Tuhan Yesus menjelaskan beberapa peristiwa yang akan mendahului kesudahan zaman. Antara lain Tuhan Yesus menjelaskan bahwa mesias-mesias palsu akan muncul, bangsa akan bangkit melawan bangsa, kelaparan dan gempa bumi akan terjadi, umat Kristen akan disiksa serta banyak di antara mereka akan murtad, nabi palsu akan muncul dan kasih kebanyakan orang akan menjadi dingin.
Tetapi, walaupun semua peristiwa di atas akan terjadi sebelum “kesudahan,” waktu itu masih akan ditunda karena satu hal yang penting yang harus terjadi lebih dulu, yaitu “Injil Kerajaan” harus diberitakan di seluruh dunia sebagai kesaksian bagi semua bangsa. Sesudah itu barulah tiba kesudahan! Pemberitaan Injil ke seluruh dunia adalah kunci yang menentukan akhir zaman ini. Masakan umat Kristen merasa tidak perlu untuk mengutamakan Pemberitaan Injil jikalau demikian kenyataannya?
Apakah kita mendekati kesudahan zaman? Pertanyaan itu dapat dijawab dengan menyelidiki perkembangan Injil di dunia pada masa kini. Kita melihat beberapa kemajuan. Pertama-tama ada lebih dari 100,000 utusan Injil yang bergerak pada masa sekarang ini. Dalam 20 tahun belakangan ini banyak utusan Injil dari Afrika, Amerika Latin dan Asia masuk ladang Tuhan. Gereja Tuhan sungguh maju luar biasa di dalam beberapa negara di Asia seperti di Korea Selatan, RRC, dan Indonesia. Lagipula orang yang menerima pemberitaan Injil baik di Afrika maupun di Amerika Latin luar biasa. Gereja-gereja Injili berkembang luar biasa. Juga kampanye-kampanye besar dijalankan terus. Dan lagi kita baru menyaksikan beberapa konferensi penginjilan yang besar sekali. Tahun 1986 ribuan penginjil berkumpul di Amsterdam dalam konferensi yang disponsori oleh Billy Graham. PBB mengatakan tentang konferensi itu, “Amsterdam 1986′ merupakan pertemuan terbesar yang betul mewakili semua rakyat dunia yang pernah terjadi dalam sejarah planet ini.” Disamping yang disebut di atas kita tidak boleh lupa mengingat pemancar-pemancar Kristen yang melalui ratusan gelombang udara, memberitakan Injil kepada seluruh pelosok bumi kita.
Semua fakta di atas menunjukkan bahwa “kesudahan” makin dekat. Tetapi sebelum kesudahan tiba kita tahu bahwa setiap suku akan mendengarkan Injil. Saudara, Injil kita harus dijunjung tinggi karena Pemberitaan Injil memainkan peranan yang terpenting yang berhubungan dengan “kesudahan.”
KESIMPULAN:
Injil adalah berita Kerajaan Allah. Injil adalah berita yang dibutuhkan manusia. Injil adalah berita untuk semua bangsa. Injil adalah berita yang dipercaya kepada orang Injili. Injili adalah berita yang menentukan kesudahan. Lima pernyataan ini menghalangi kita dari meremehkan Pemberitaan Injil. Sebaliknya lima pernyataan ini mendorong kita untuk menjunjung tinggi Pemberitaan Injil. Kita harus, wajib bergerak dalam bidang PI.
Beberapa abad yang lalu Kerajaan Inggris tidak memiliki instansi pos kerajaan yang selancar pos pada masa ini. Waktu itu beberapa orang diangkat sebagai pegawai pos tetapi mereka kurang rajin dan setia. Mereka sering mampir di warung karena dingin di luar. Sering mereka minum bir dengan akibat menjadi mabuk. Pos sering terlambat datang dan pemimpin-pemimpin negara menjadi makin jengkel. Untuk mengatasi kealpaan dan kemalasan pegawai-pegawai pos itu maka keluarlah suatu peraturan baru bahwa setiap pegawai pos yang melalaikan tugasnya akan digantung pada penggantungan sampai mati. Untuk mengingatkan semua pegawai pos mengenai undang-undang baru itu mereka membentuk sebuah cap yang terdiri dari lukisan penggantungan dengan perkataan “Cepat Pos, Cepat” ditulis di bawahnya.
Allah tidak sebengis itu namum Pemberitaan Injil jauh melebihi pentingnya pos Kerajaan Inggris. Oleh karena itu kita mesti ingat dan mengubah semboyan perusahaan pos Inggris itu supaya berbunyi “Cepat Penginjil, Cepat.”
Apakah Anda menjunjung tinggi Pemberitaan Injil? Apakah Anda terlibat dalam mendoakan PI, memberi sumbangan untuk PI, dan memberitakan Injil langsung? Mungkin Anda merasa perlu mengambil keputusan hari ini untuk menyerahkan diri dengan sungguh-sungguh untuk membawa Injil kepada orang lain. Dengan penyerahan ini Anda akan menyatakan kerinduan untuk sungguh menjunjung tinggi PI.
UNDANGAN:
Sekarang kami minta Anda yang bersedia melibatkan dirinya secara lebih aktif dalam Pemberitaan Injil untuk berdiri di tempat. Dan bagi yang lain, yang belum diselamatkan serta ingin menerima Tuhan Yesus sebagai Juruselamat pribadi sambil duduk dipersilakan mengangkat tangan.