GEREJA YANG MANDIRI
Efesus 4:11-16
PENDAHULUAN:
- Kita selalu bekerja menurut rencana
- Allah sudah menyediakan rencana untuk pembangunan jemaat
TEMA : Rencana Allah dalam penyempurnaan gerejaNya
KALKUN : Jemaat yang melaksanakan 4 perbaikan intern jelas bekerja sesuai dengan rencana Allah dalam penyempurnaan gereja
I. MEMILIKI GAMBARAN GEREJA YANG SEMPURNA (13)
- Kesatuan iman
- Pengetahuan yang benar tentang Anak Allah
- Kedewasaan penuh
- Pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus
II. SANGGUP MENANGANI SERANGAN DARI GURU – GURU PALSU (14)
- Iblis adalah musuh besar kita (I Pet. 5:8)
- “Serigala” akan masuk jemaat (Kis. 20:30-31)
- Orang Kristen …………. mangsa yang dicari iblis
- Ciri-ciri orang Kristen belum dewasa …………… diombang-ambingkan
III. MEMPERGUNAKAN SEMUA TENAGA AHLI YANG DIBERIKAN PADA GEREJA (11)
- Beberapa diberi karunia rasul, nabi dan lain-lain
- Semua tenaga ahli diberi tugas untuk memperlengkapi
- Gembala sendiri tidak dapat memperlengkapi jemaat
- Anggota jemaat diperlengkapi untuk melayani
IV. MENGEMBANGKAN PELAYANAN ANTARA ANGGOTA JEMAAT (12, 16)
- Tiap anggota jemaat berhak diperlengkapi
- Tiap anggota jemaat wajib melayani
- Semua anggota jemaat memerlukan pelayanan dari semua anggota jemaat
KESIMPULAN:
- Kalau sesuatu rusak, kita malu jikalau tidak diperbaiki
- Tiap anggota harus menolong menjalankan perbaikan-perbaikan ini
UNDANGAN:
- Untuk yang ingin diselamatkan: berdiri di tempat
- Untuk yang ingin membantu gereja mandiri, angkat tangan
TUGAS PENDENGAR:
- Untuk yang ingin membantu gereja mandiri, minta pertolongan dari gembala tentang cara-cara untuk diperlengkapi
- Untuk yang ingin diselamatkan ……………. sesudah mereka berdoa untuk keselamatan, minta mereka menghafal Yoh. 3:16 dan bersaksi pada satu orang sebelum kebaktian berikutnya.
GEREJA YANG MANDIRI (Efesus 4:11-16)
Kita selalu bekerja menurut sebuah rencana. Sebelum seorang mandi dia sudah mempunyai satu rencana yang diikuti yaitu ia melihat apakah ada sabun, dia cari handuk, pakaian bersih dan lain-lain. Seorang ibu yang memasak juga mengikuti satu rencana seperti memperhatikan resep, mengumpulkan bahan dan seterusnya. Jikalau seorang tukang bangunan, membangun atau memperbaiki sebuah rumah, ia juga mulai dengan satu rencana.
Allah rindu mendirikan gereja yang sempurna, yang betul-betul memuliakan Dia dalam dunia ini. Namun bila kita melihat gereja yang ada sering kita menjadi kecewa ………… dan jelas Allah sendiri kecewa. Memang kita bersukacita dan malaikatpun bersukacita bila seseorang diselamatkan, namun terlalu sering kumpulan orang suci yang disebut sidang jemaat atau gereja Tuhan kurang suci malahan rusak. Tetapi Tuhan Allah sudah mempunyai rencana untuk perbaiki gerejaNya. Pada hari ini kita akan menyelidiki beberapa perbaikan gereja yang disebut dalam Efesus 4:11-16.
Jemaat yang melaksanakan empat perbaikan intern yang disebut dalam nas ini, dengan jelas akan bekerja sesuai rencana Allah dalam penyempurnaan gerejaNya.
Marilah kita menyelidiki perbaikan ini satu demi satu. Perbaikan yang pertama ialah:
I. MEMILIKI GAMBARAN GEREJA YANG SEMPURNA (13)
Biasanya bila kita memikirkan atau mencoba menggambarkan gereja yang sempurna atau ideal kita membayangkan gedung yang baik atau megah, gembala yang ganteng dan pandai berkhotbah, kolekte yang mencukupi semua kebutuhan jemaat, sekolah minggu yang dihadiri oleh banyak anak, program gereja yang menarik dengan bermacam-macam kegiatan dan lain-lain.
Tetapi bagaimanakah gereja yang ideal, sempurna dari pandangan Tuhan. Dalam ayat 13 kita melihat bahwa gereja yang diharapkan Tuhan akan mengalami “kesatuan iman”. Dalam ayat 4 dan 5 dalam pasal yang sama kita melihat “satu”. Rasul Paulus mengemukakan hal kesatuan Roh, satu tubuh, satu Roh, satu pengharapan, satu Tuhan, satu iman, satu baptisan, satu Allah. Demikianlah dalam gereja-Nya Allah menginginkan kesatuan dalam hal iman. Namun daripada menikmati kesatuan, kebanyakan gereja mengalami perang. Kadang-kadang perang ini merupakan perang dingin di mana dua anggota tidak saling menyapa satu sama lain. Kadang-kadang perang ini merupakan perang panas, terbuka atau paling sering perang mulut. Kami sudah sempat bersekutu dalam bermacam-macam gereja baik di Indonesia maupun di Amerika. Dari luar semuanya kelihatan baik …………. tetapi terlalu sering di dalam gereja tidak ada kesatuan iman. Paulus dalam I Korintus 1:10 menasihati jemaat di Korintus agar mereka “……………… seia sekata dan jangan ada perpecahan di antara kamu, tetapi sebaliknya supaya kamu erat bersatu dan sehati sepikir.” Gereja yang menunjukkan kesatuan iman harus menjadi gereja yang ideal dan gereja idaman kita.
Dalam ayat yang sama Paulus mengatakan bahwa gereja yang sempurna adalah gereja yang mempunyai “pengetahuan yang benar tentang Anak Allah”. Yaitu, siapakah Yesus Kristus? Iblis ingin menyerang hal keilahian Juruselamat kita. Jikalau ia dapat menghancurkan kepercayaan kita akan ketuhanan Yesus serta pengertian gereja akan doktrin dasar ini, ia dapat menghancurkan gereja. Gereja yang diharapkan Allah ialah gereja yang mengerti dengan jelas siapakah Yesus Kristus.
Beberapa waktu yang lalu kami menerima sepucuk surat dari seorang Kristen yang mulai bingung mengenai keilahian Tuhan Yesus. Dia menulis bahwa dari kecil dia percaya bahwa Yesus adalah Tuhan dan malahan sejak ia diselamatkan secara pribadi ia menjadi semakin yakin. Namun katanya, baru-baru ini ia didatangani oleh seorang hamba Tuhan yang menjelaskan beberapa ayat dari Alkitab. Penulis surat tadi akhirnya minta nasihat dari kami …………. dan isteri kami dapat menolongnya, ini hanya satu contoh mengenai serangan pada pribadi Tuhan Yesus.
Bagaimana dengan gereja saudara? Apakah jemaat saudara sanggup menjelaskan dan membela keilahian Tuhan Yesus berdasarkan Alkitab? Dapatkah mereka menguraikan kelahiran Yesus dari seorang perawan, kemanusiaanNya, kematianNya, kebangkitanNya dan kenaikanNya ke sorga? Ajaran utama yang harus ditekankan dalam gereja adalah hal yang berhubungan dengan pribadi Yesus. Gambaran gereja yang benar harus memuat “……………. pengetahuan yang benar tentang Anak Allah”.
Juga dalam ayat 13 Paulus menyinggung hal “kedewasaan penuh”. Dan dalam ayat 14 ia mengatakan, “……………. bukan lagi anak-anak …………….”. Kita semua pernah kenal seseorang yang walaupun menjadi makin tua tidak menjadi makin dewasa. Pokoknya kita dapat “growing old without growing up” yaitu menjadi tua tanpa menjadi dewasa.
Bagaimana kita dapat tahu jika jemaat setempat sudah menjadi dewasa? Begini ……………. kita anggap seorang sudah menjadi dewasa apabila ia dapat mandiri yaitu apabila ia sudah mencari nafkah sendiri, mendisiplinkan diri, menunjukkan ketekunan, tahan menderita, bertanggung-jawab dan lain-lain ……………. Demikianlah juga satu jemaat yang dapat disifatkan “dewasa” adalah sidang yang terdiri dari orang-orang yang dewasa rohani yaitu orang yang mencari makanan rohani dari Alkitab, tekun, tahan menderita dan bertanggung-jawab.
Akhirnya Paulus menekankan bahwa gereja yang ideal ialah gereja yang mencapai “……………. tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus”. Suatu gereja dapat menjadi dewasa tetapi kemudian macet dalam pertumbuhannya. Pertumbuhan yang diharapkan ialah pertumbuhan terus-menerus sebagai akibat dari hubungan kita dengan Kristus. Dalam Yohanes 15:5 kita membaca, “Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya”. Pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus diakibatkan apabila kehidupan Kristus dapat mengalir ke dalam kehidupan kita tanpa terhalang atau terganggu seperti getah pohon mengalir dari pokok pohon ke dalam carang-carangnya. Carang-carangnya hanya mengalami pertumbuhan yang maksimal selama getah dari pokok mengalir kepadanya tanpa dihalangi sama sekali. Apakah kehidupan Kristus mengalir ke dalam kehidupan tiap orang Kristen dalam jemaat kita ……………. ke dalam sidang jemaat kita? Hanya pada waktu itu gereja kita dapat digambarkan sebagai gereja yang mencapai, “……………. tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus”.
Demikianlah, jikalau kita ingin bekerja sama dengan Allah dalam penyempurnaan gereja, kita harus memiliki gambaran Alkitabiah tentang gereja ideal dan gereja ideal ini harus dijadikan gereja idaman kita. Kiranya Efesus 4:13 akan merupakan patokan utama untuk gereja kita masing-masing.
II. SANGGUP MENANGANI SERANGAN DARI GURU – GURU PALSU (14)
Umat Allah mempunyai musuh besar yaitu iblis. Berulang kali Alkitab menekankan bahwa iblis bertujuan melenyapkan gereja. Rasul Petrus dalam surat pertamanya memperingatkan kita, “Lawanmu, si iblis, berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya “ (I Pet. 5:8). Dan yang lebih membahayakan ialah si iblis tidak selalu memperlihatkan dirinya sebagai singa. Rasul Paulus mengatakan bahwa ia sering datang sebagai malaikat terang ……………. malaikat yang bersifat singa ……………. singa sekaligus serigala.
Pada pertemuan Paulus terakhir dengan majelis sidang jemaat Efesus di Miletus (Kis. 20:17-38) rasul Paulus memberi peringatan yang mengherankan. Walaupun ia melayani gereja ini selama tiga tahun, dan gereja Efesus sungguh merupakan gereja ideal, Paulus mengatakan kepada majelis, “Aku tahu bahwa sesudah aku pergi, serigala-serigala yang ganas akan masuk ke tengah-tengah kamu dan tidak menyayangkan kawanan itu. Bahkan dari antara kamu sendiri akan muncul beberapa orang, yang dengan ajaran palsu mereka berusaha menarik murid-murid dari jalan yang benar dan supaya mengikut mereka”. Demikianlah serigala (agen iblis) akan masuk ke sidang jemaat bahkan sebagai serigala yangberasal dari sidang jemaat sendiri. Serigala yang dimaksudkan ialah guru-guru palsu. Nah apakah gereja kita sanggup menangani serangan dari serigala-serigala (guru-guru palsu) ini?
Dalam ayat 14 nas kita Paulus bertujuan supaya jemaat di Efesus tidak terus hidup seperti anak-anak yang diombang-ambingkan oleh rupa-rupa angin pengajaran, oleh permainan palsu manusia. Orang-orang Kristen, terutama orang Kristen baru adalah mangsa yang paling cocok ditelan si iblis. Orang Kristen baru dan orang Kristen belum dewasa diombang-ambingkan oleh semua macam ajaran palsu. Mereka kurang mendalam tentang Firman Tuhan dan oleh karena itu sangat mudah dipengaruhi oleh apa-apa yang baru. Kami heran betapa gampangnya orang Kristen menerima apa yang datang dari luar negeri. Jikalau seorang guru datang dari luar negeri apakah dari Barat atau Timur, kita menghormati dia dan hampir menerima segala sesuatu yang diajarkan.
Pasa masa kini pemerintah menekankan kepentingan membeli barang-barang buatan dalam negeri. Dari segi rohani kita juga harus memperhatikan nasihat ini. Memang kita tidak mengutamakan theologia yang dibuat di dalam negeri atau dari luar negeri, tetapi kita harus mengutamakan theologia yang berdasarkan Alkitab …………. yang dapat kita baca dalam Bahasa Indonesia di Indonesia. Dan kalau guru datang dari mana saja dengan ajaran yang tidak dapat didukung dengan jelas oleh Alkitab, kita harus menolak guru itu dan juga ajarannya.
Bagaimana guru-guru palsu mengajar sampai berhasil menipu? Paulus mengatakan bahwa mereka datang dengan permainan palsu manusia dan dalam kelicikan. Terjemahan-terjemahan lain memakai istilah “semua daya, tipu muslihat, kata-kata muluk dan bahasa manis untuk menggambarkan penampilan dan metode guru-guru palsu.” Gereja yang ideal dan sempurna akan dapat mengetahui dan menangani orang macam ini.
Yang paling menguntungkan iblis ialah kecenderungan manusia, lebih-lebih orang Kristen untuk mempercayai kebohongannya. Dialah “Bapak Pembohong” dan dengan kebohongannya berhasil menyesatkan dunia. Beberapa tahun yang lalu seorang Kristen datang kepada kami dengan membawa berita bahwa seorang ibu di kota Jakarta sedang hamil dengan “Bayi Ajaib”. Bayi ini ajaib, katanya, karena ia sudah berada dalam rahim ibunya selama kurang lebih 12 bulan belum lahir dan bayi ini dapat berbicara, walaupun belum keluar dari kandungan ibunya. Yang lebih heran lagi, menurut bapak dan ibu bayi ini, suara dari dalam kandungan ibu itu ialah suara pemimpin agama-agama dunia ini juga ada suara Yesus. Untuk menguatkan mujizat ini orang tua bayi yang belum lahir itu mengatakan bahwa mereka telah diperiksa oleh beberapa dokter di luar negeri dan semuanya mengakui bahwa ini satu mujizat besar. Akhirnya berita tentang “Bayi Ajaib” ini mulai dimuat dalam surat kabar-surat kabar dan banyak majalah.
Kami masih ingat pada waktu seorang Kristen datang kepada kami dan menanyakan tentang hal ini. Dia bingung dan kami sendiri bingung karena berita ini dimuat dalam surat kabar dan majalah ternama. Apalagi banyak orang yang percaya akan mujizat ini, malahan di antara orang-orang cendekiawan juga. Dan kelihatannya surat kabar laku cepat apabila berita “Bayi Ajaib” termuat di dalamnya.
Sesudah berpikir beberapa menit kami menjelaskan pada teman kami bahwa “Bayi Ajaib” ini adalah penipuan besar atau mujizat yang dikerjakan iblis. Pokoknya, ini bukan dari Tuhan, karena Tuhan Yesus sudah sekali menyatakan diri sebagai manusia dan kali berikutnya Ia akan datang sebagai raja …………….. dan lagi Ia tidak berfirman melalui bayi yang belum lahir tetapi melalui umatNya yang sudah diselamatkanNya.
Dan memang demikian karena beberapa hari kemudian diketahui bahwa suara dari rahim ibu itu berasal dari tape-recorder kecil. Ibu ini terpaksa melarikan diri, akhirnya tertangkap dan dipenjarakan.
Kenapa kami ingin memakai ceritera kecil ini? Cerita ini memperlihatkan betapa gampangnya menipu manusia termasuk manusia yang terpelajar sampai redaksi-redaksi surat kabar dan majalah-majalah tertipu. Jikalau sepasang suami isteri sederhana dapat menipu pemimpin surat kabar dan jutaan rakyat, apalagi iblis !
Gereja yang ideal adalah gereja yang dapat menangani serangan-serangan dari iblis, gereja yang tidak akan ditipu atau disesatkan oleh tipu-muslihatnya. Iblis licin sekali dan dengan bermacam cara ia akan berusaha menjatuhkan kita. Bagaimana kita dapat melawan dia? Ayat 15 mengingatkan kita bahwa orang-orang yang tidak digoncangkan iblis ialah orang Kristen yang “………….. dengan teguh berpegang kepada kebenaran di dalam kasih ………….” Kita harus bekerja keras memperbaiki gereja kita agar supaya gereja kita dapat menjadi gereja idaman, yaitu gereja yang sanggup menangani serangan-serangan dari utusan iblis, yaitu guru-guru palsu.
III. MEMPERGUNAKAN SEMUA TENAGA AHLI YANG DIBERIKAN PADA GEREJA (11)
Satu terjemahan memulai ayat 11 dengan mengatakan, “Beberapa di antara kita diberikan karunia rasul-rasul, nabi-nabi, pemberita Injil, gembala dan guru”. Dari ayat 8 dan 11 satu hal sudah jelas ialah Yesus, sesudah masuk ke sorga, tidak berpangku tangan saja. Dia langsung memperlengkapi dengan karunia-karunia tertentu beberapa orang Kristen dan mengutus mereka untuk melayani gerejaNya. Ada yang diberikan karunia rasul, yaitu karunia yang memungkinkan seseorang membuka daerah baru dan mendirikan gereja baru. Ada orang lain yang diperlengkapi untuk berkhotbah dengan kuasa (nabi) sehingga dapat menegur dan menghibur umat Allah. Juga Tuhan mengutus pemberita Injil yang kuat ber P.I. Baik dari mimbar maupun secara pribadi. Dan ada gembala yang mempunyai kemampuan khusus dalam memimpin dan memelihara jemaat. Juga ada guru yang sanggup mengajar.
Semua tenaga ahli ini di samping menjalankan tugas khususnya diberi tugas bersama, yaitu memperlengkapi jemaat Tuhan. Perhatikanlah ayat 12, “…………….. untuk memperlengkapi orang-orang kudus ………….” Memperlengkapi? Apakah maksudnya? Demikianlah sebelum seorang juru-tulis dapat menulis, ia harus diperlengkapi dengan alat-alat tertentu agar ia dapat menjalankan tugasnya. Jelas ia memerlukan tinta atau alat tulis dan kertas. Tanpa perlengkapan ini ia tidak dapat mengerjakan apa-apa. Demikian juga seorang tentara. Tak mungkin dia akan disuruh berperang tanpa pakaian seragam serta senjata. Dia harus diperlengkapi dulu. Dan bagaimana dengan seorang dokter. Kita memperlengkapi dokter dengan alat-alat modern bila kita minta dia mengobati atau membedah seorang yang sakit.
Efesus 4:12 mengatakan bahwa orang kudus harus melayani dan ikut membantu jemaat. Kalau demikian, mereka harus diperlengkapi. Masakan Allah akan mengutus anggota jemaat melayani tanpa lebih dahulu memperlengkapi mereka untuk pelayanan? Dan siapakah yang harus memperlengkapi mereka? Team khusus yang disebut di atas, yaitu rasul-rasul, penginjil, guru, gembala. Mereka masing-masing memiliki keahlian dan oleh karena itu harus bekerja sama dalam hal memperlengkapi jemaat Alllah untuk melayani. Rasul jelas dapat mengajar bagaimana mendirikan jemaat baru, penginjil bagaimana menginjili dan gembala bagaimana membina jemaat. Semuanya jelas diperlukan jika jemaat akan diperlengkapi.
Satu hal lagi perlu dikatakan ……………. yaitu gembala sendirian tidak dapat memperlengkapi jemaat untuk melayani. Kenapa? Karena ia hanya memiliki beberapa karunia. Dia bukan ahli dalam segala bidang pelayanan. Memang dia dapat memperlengkapi jemaat dalam beberapa macam pelayanan. Tetapi ia harus juga minta bantuan dari orang yang mempunyai karunia dan kemampuan lain. Dia membutuhkan pertolongan orang-orang yang disebut guru, nabi, rasul dan penginjil. Bila ia memakai tenga-tenaga ini gerejanya akan lebih cepat diperlengkapi untuk pelayanan.
Mungkin saudara bertanya, “Bagaimana hal ini dapat terjadi? Bagaimana gembala dapat mengatur pendidikan semacam ini?” Ada beberapa kemungkinan, seperti misalnya dengan menjalankan lokakarya atau seminar khusus dengan mengundang orang dari luar yang mungkin mempunyai karunia yang belum dimiliki oleh gembala. Atau dengan menjalankan Sekolah Alkitab Ringkas Intensif di mana beberapa mata pelajaran diajarkan oleh orang-orang tertentu. Tetapi jalan yang terbaik ialah mendirikan Pendidikan Theologia Ekstensi (Sekolah Theologia Terbuka) dan dengan demikian memungkinkan para anggota gereja belajar terus-menerus dalam satu program tersusun. Tiap kuartal, mata kuliah serta dosen/pembimbing dapat diganti dan akhirnya gereja akan menjadi gereja yang diperlengkapi untuk pelayanan.
Nah, mari melihat perbaikan intern ke-empat yang harus kita jalankan jikalau kita ingin mengikuti rencana Allah dalam penyempurnaan gereja kita.
IV. MENGEMBANGKAN PELAYANAN ANTARA ANGGOTA JEMAAT (12, 16)
Ayat 12 dalam Efesus pasal 4 menekankan bahwa Allah bertujuan agar para anggota jemaat melayani. Jikalau demikian kita dapat menyimpulkan bahwa tiap anggota jemaat berhak diperlengkapi untuk pelayanan. Inilah hak azasi orang Kristen, ini bukan satu hadiah khusus atau satu berkat akibat kebaikan pendeta. Sangat jelas jika gembala tidak memperlengkapi salah satu sanggota jemaat, ia bersalah pada anggota itu. Dan kalau ia lambat memperlengkapi seluruh jemaat, ia bersalah pada mereka semua dan melawan kehendak Tuhan. Dia menyatakan diri sebagai gembala yang tidak pantas berdiri di mimbar gereja karena ia tidak melayani jemaatnya sesuai dengan kehendak Allah.
Juga tiap anggota jemaat wajib melayani. Pelayanan bukan sesuatu kemungkinan yang ditawarkan kepada anggota, tetapi sesuatu keharusan. Jikalau Allah merencanakan program perlengkapan untuk anggota jemaat, otomatis perlengkapan itu diikuti dengan satu tanggung-jawab, yaitu tanggung-jawab pelayanan. Demikian gembala dapat disalahkan jikalau ia tidak memperlengkapi jemaat dan sebaliknya jemaat dapat disalahkan jikalau mereka tidak sedia diperlengkapi. Ini tidak berarti bahwa semua harus diperlengkapi menjadi pengkhotbah atau guru atau penginjil tetapi sesuai dengan apa yang dikatakan dalam Efesus 4:16, mereka harus diperlengkapi” …………………. sesuai dengan kadar pekerjaan tiap-tiap anggota, …………………”. Terjemahan “Firman Allah yang Hidup” mengatakan, “……………..setiap bagian dengan tugasnya yang khusus menolong bagian-bagian lain ……………” Yang harus dijalankan ialah agar tiap bagian diperlengkapi sesuai dengan kemampuannya dan kehendak Tuhan agar mereka dapat melayani bagian-bagian lain.
Juga, kalau semua anggota wajib diperlengkapi untuk melayani, ini berarti bahwa tiap anggota memerlukan pelayanan dari anggota-anggota lain dalam jemaat. Ayat 12 mengatakan kita harus diperlengkapi untuk melayani “………………sampai kita semua telah mencapai kesatuan iman dan seterusnya…………..” (Ep. 4:13). Semua menolong semua, yaitu mereka saling menolong seorang akan yang lain. Paulus sendiri tidak memperlengkapi dirinya. Ia juga memerlukan jemaat. Tidak ada seorang Krisenpun di dunia yang dapat mandiri dalam hal memperlengkapi. Kita saling membutuhkan seorang akan yang lain.
Dalam Efesus 4:16 kita menemukan perkataan, “………….. pelayanan semua bagian …………” Perkataan ini sudah sangat jelas, yaitu “pelayanan semua anggota”!!! Konsep ini bukan hanya terdapat dalam surat Efesus saja. Dalam surat Kolose 3:16 tertulis juga, “Hendaklah perkataan Kristus diam dengan segala kekayaannya di antara kamu, sehingga kamu dengan segala hikmat mengajar dan menegur seorang akan yang lain …………….”
Tubuh yang sempurna dan berfungsi secara semestinya akan dilayani oleh semua anggotanya. Setiap bagian akan ikut serta dalam melayani bagian lain dan akan bekerja sama untuk menjalankan kehendak kepalanya. Tangan, kaki, telinga, mata, kuku jari, dan bulu mata, semuanya mempunyai tugas masing-masing. Jikalau salah satu anggota tidak berfungsi, misalnya sakit atau mati, tubuh tidak sempurna dan tidak dapat bekerja sesuai dengan kehendak kepalanya. Gambarkanlah, jikalau misalnya salah satu kaki hilang dari tubuh saudara. Saudara tidak akan dapat berjalan, berenang, mendaki gunung atau menyetir mobil sebagaimana mestinya.
Demikian juga dengan jemaat setempat, yaitu tubuh Kristus. Jemaat akan merupakan jemaat yang cacat jikalau sebagian anggotanya belum melayani. Dan akibatnya akan menjadi kerdil dan tidak mungkin menghasilkan seluruh kehendak kepalanya, yaitu Kristus.
KESIMPULAN:
Kalau sesuatu pada diri kita atau pada rumah kita rusak dan kurang baik, kita berusaha sungguh untuk memperbaikinya. Mungkin karena kita malu. Tetapi juga karena kita ingin menjadi orang yang lengkap dan sempurna dan mempunyai rumah yang serba baik. Dan hal ini tidak salah, tetapi bagaimana sikap kita terhadap gereja? Apakah kita rindu agar gereja yaitu jemaat di mana kita berbakti, menjadi jemaat yang betul sempurna dan memenuhi semua maksud Allah untuk gerejaNya?
Kalau demikian kita harus berusaha membuat perbaikan-perbaikan yang kita pertimbangkan bersama tadi, yaitu kita harus pertama memiliki gambaran gereja yang benar, yang sesuai dengan kehendak Allah. Kedua kita menyiapkan gereja kita untuk menangani serangan dari guru-guru palsu. Ketiga, kita harus mempergunakan semua tenaga ahli Allah yang diberikan kepada gereja untuk memperlengkapi gereja. Dan akhirnya, kita harus memperlengkapi pelayanan antar anggota jemaat. Bila kita menghasilkan empat perbaikan ini jemaat kita akan menuju kepada gambaran yang Allah harapkan untuk kita kelompok orang Kristen yang ditebus oleh darah Kristus.
UNDANGAN:
Kita masing-masing mempunyai tanggung-jawab untuk menolong memperbaiki jemaat sesuai dengan kehendak Tuhan. Sekarang ini kami ingin menantang saudara untuk mengambil langkah-langkah konkrit dalam memyempurnakan jemaat saudara. Langkah-langkah ini mungkin berarti saudara akan mulai mengajar Sekolah Minggu atau melayani pos pelayanan. Mungkin saudara akan menyerahkan diri sebagai tukang kebun gereja, atau untuk membersihkan gereja. Atau keputusan saudara untuk mengikuti seminar khusus mengenai salah satu pelayanan di gereja atau masuk Sekolah Theologia Jarak Jauh agar lebih diperlengkapi bagi pelayanan.
Jikalau saudara rela menyerahkan diri untuk mengambil langkah konkrit yang dapat menyempurnakan gereja, kami minta saudara mengangkat tangan. Dengan mengangkat tangan saudara hanya mengatakan “Ya, kami sedia diperlengkapi untuk melayani dan kami siap untuk melayani gereja kami.”
Bagi saudara yang mengangkat tangan tadi, sebagai follow-up, sesudah doa berkat, kami minta saudara bertemu dengan kami dan gembala jemaat di muka mimbar.
Juga untuk saudara yang belum menerima Yesus sebagai Juruselamat pribadi kami ingin memberikan kesempatan sekarang ini untuk berdiri di tempat.
TUGAS PENDENGAR:
Kami senang bahwa saudara mengangkat tangan tadi dan menyatakan minat untuk melayani dan diperlengkapi untuk melayani. Pada minggu ini kami ingin agar saudara masing-masing membuat daftar pelayanan yang mungkin dapat saudara kerjakan di gereja. Nanti pada hari Selasa malam saudara sekalian diundang ke rumah Bapak Gembala untuk makan malam. Pada waktu itu Bapak Gembala akan memberi beberapa keterangan dan usul untuk pelayanan saudara masing-masing.