KEBANGKITAN (Yohanes 11:25-26)
PENDAHULUAN:
- Lazarus sakit …………. Maria & Marta menunggu Yesus
- Lazarus mati …………. Yesus berkata: Akulah Kebangkitan & Hidup
TEMA : Bagaimana hidup berkemenangan
KALKUN : Jawaban Yesus pada Marta memuat 4 kebenaran yang dapat memimpin kita kepada kemenangan yang kekal
I. KEMATIAN MENUNGGU SETIAP ORANG
- Kita sudah mati secara rohani
- Kita akan mati secara jasmani
- Kita sedang dihantui kematian kekal
II. KRISTUS PENGHARAPAN SETIAP ORANG
- Yesus – Akulah Kebangkitan
- Yesus meramalkan kebangkitan-Nya
- Kebangkitan Yesus menjamin kebangkitan kita
III. PERCAYA ADALAH KUNCI SETIAP ORANG
- Yang percaya – hidup kekal
- Percaya – yakin akan janji Kristus
- Percaya meliputi “mempercayakan”
IV. HIDUP KEKAL TERSEDIA BAGI SETIAP ORANG
- Yesus Kristus sumber semua kehidupan
- Kematian jasmani tak hentikan kehidupan rohani
- Tubuh rohani ……………. tubuh mulia
KESIMPULAN:
- Akulah Kebangkitan & Hidup …………… percayakah engkau akan hal ini?
KEBANGKITAN
Dulu Yesus sering berkunjung ke rumah seorang bernama Lazarus, saudara Maria dan Marta. Rumah Lazarus itu dekat kota Yerusalem. Yesus mengasihi keluarga itu. Pada suatu hari Ia mendengar kabar bahwa Lazarus sakit keras. Ketika Yesus sampai di rumah Lazarus, ternyata Lazarus sudah mati dan dikuburkan selama empat hari.
Semua orang di rumah itu menangis, dan banyak orang berkabung karena kematian Lazarus. Tetapi Yesus berkata kepada Marta, “Akulah kebangkitan dan hidup; barangsiapa percaya kepadaKu, ia akan hidup walaupun ia sudah mati, dan setiap orang yang hidup dan yang percaya kepadaKu, tidak akan mati selama-lamanya. Percayakah engkau akan hal ini?” (Yohanes 11:25-26).
Dalam perkataan Yesus ini, terdapat 4 (empat) kebenaran yang dapat memimpin kita kepada kemenangan kekal. Kemenangan kekal di sini ialah hidup kekal. Kita akan membicarakan empat kebenaran ini satu demi satu, supaya kita mengerti bagaimana memiliki dan mengalami kemenangan (hidup) kekal. Kebenaran-kebenaran itu ialah:
Kebenaran I: Kematian menunggu setiap orang
Kematian adalah kenyataan bagi semua orang. Tetapi apakah sesungguhnya kematian itu? Banyak istilah tentang kematian. Kematian pertama yang sering disebut di Alkitab ialah “kematian rohani.”
Kematian rohani bisa saya andaikan seperti telepon. Bila telepon “mati,” berarti hubungannya dengan pusat sudah terputus. Karena itu saya sebut: telepon mati. Telepon itu sendiri masih ada di sana, kabelnya ada, alat pendengar dan pembicaraanya ada, tetapi hubungannya dengan pusat sudah putus.
Kita mati secara rohani artinya hubungan kita dengan Allah sudah putus. Tidak ada hubungan lagi dengan Allah. Kita tidak mendengarkan suara Allah, dan Dia tidak mendengarkan kita.
Mengapa kita mati secara rohani? Alkitab mengatakan ini disebabkan karena pelanggaran-pelanggaran kita. Karena dosa kita. Dosa memisahkan kita dari Allah. Setiap orang sudah berdosa, maka kematian rohani dialami oleh setiap orang.
Tetapi di sini Yesus tidak berbicara tentang kematian rohani. Dia sedang berbicara tentang kematian jasmani. Yaitu kematian yang sudah dan akan dialami oleh semua orang. Kalau jiwa kita melayang (berpisah) dari tubuh kita, maka dikatakan kita mati (jasmani). Raja Salomo berkata bahwa ada waktunya untuk lahir, dan ada waktunya untuk mati. Dalam kitab Mazmur ada ayat yang menyatakan kepastian kematian jasmani akan menimpa setiap orang: “Siapakah orang yang hidup dan yang tidak mengalami kematian, yang dapat meluputkan nyawanya dari kuasa dunia orang mati?” Atas pertanyaan ini kita semua akan menjawab: “Pasti semua orang akan mati.” Semua orang yang masih hidup, sedang menunggu kematiannya.
Tempo dulu ada seorang pengusaha, namanya Krupp. Ia mendirikan pabrik senjata. Ia menerima banyak uang dari membuat senjata, dan menjadi kaya raya. Pabriknya ada di negeri Jerman. Tetapi orang yang begitu pintar membuat senjata (dan uang) ini, ternyata sangat takut kepada kematian. Ia takut mati. Sehingga ia melarang orang-orang sekitarnya mengucapkan kata “kematian.” Suatu hari isterinya memberitahukan kepadanya bahwa keponakannya baru meninggal dunia. Wah, Krupp menjadi naik pitam kepada isterinya dan ia menceraikan isterinya itu. Memang benar, orang ini membenci istilah “kematian” sebab ia takut mati. Tetapi mau tidak mau ia harus menghadapi kematian itu.
Tetapi dalam ayat-ayat yang kita baca di muka, Yesus tidak hanya berbicara tentang kematian jasmani. Sesudah kematian yang pertama, mati rohani, ada kematian kedua atau kematian jasmani. Dan Alkitab menyebut kematian yang lain yaitu kematian kekal. Kita semua boleh dibilang dihantui oleh kematian kekal!.
Di Alkitab kita dapat membaca mengenai siksaan yang kekal, mengenai seorang yang masuk ke dalam neraka kekal. Kita membaca orang ini dapat memandang ke sorga, tetapi tidak bisa pergi ke sorga. Ia menderita sengsara di neraka selama-lamanya. Sebab antara sorga dan neraka ada suatu jurang pemisah yang lebar sekali. Dari sini boleh dikatakan bahwa kematian kekal adalah kematian di neraka. Kematian yang tak pernah berakhir selama-lamanya.
Nah, apakah saudara menerima kebenaran yang pertama ini, atau coba menipu diri dengan tidak memperdulikan kenyataan kematian? Kalau saudara ingin mempunyai kemenangan dan hidup yang kekal, terimalah kebenaran ini sebagai milik saudara yang pertama: kematian menunggu setiap orang.
Kebenaran II: Kristus adalah pengharapan setiap orang
Ketika Yesus berkata kepada Marta bahwa Ia dalah kebangkitan dan hidup, maksud Yesus ialah bahwa Ia bukan sekedar guru yang mengajarkan perkara kebangkitan, tetapi Yesus adalah kebangkitan!.
Marta menjawab bahwa memang pada akhir zaman semua orang akan dibangkitkan kembali. Tetapi Yesus mengatakan bahwa sekarang ini juga Lazarus akan dibangkitkan. Kebangkitan yang berasal dari Dia. Yesuslah sumber kebangkitan. Itulah sebabnya Yesus Kristus adalah pengharapan setiap orang yang rindu akan hidup kekal. Yang rindu akan kebangkitan dan tidak mati lagi.
Selain itu dalam ayat ini sebenarnya Yesus meramalkan kebangkitanNya sendiri. Ayat ini diucapkan tujuh minggu sebelum Ia sendiri bangkit dari antara orang mati. Bagaimana akhirnya bukti-bukti dari kebangkitan Yesus, kita melihat bahwa kuburanNya kosong. TubuhNya tidak ada lagi di dalam kubur itu, Ia sudah bangkit. Yang tinggal di kubur hanyalah kainNya saja. Sesudah itu Alkitab memberitahu bahwa menyusul kebangkitanNya, Yesus menampakkan diri kepada banyak orang selama tidak kurang dari sepuluh kali. Ia berbicara kepada mereka, makan dengan mereka, berjalan dengan mereka. Yah, Yesus hidup, sebab Ia adalah kebangkitan.
Bukti kebangkitan Yesus yang lain ialah perubahan yang ada di dalam kehidupan rasul-rasulNya. Sebelum dibangkitkan ketika Yesus ditangkap, disalibkan, dan dikuburkan, kita tahu bahwa rasul-rasul itu ketakutan sekali. Mereka semua bersembunyi dalam kamar yang terkunci. Tetapi setelah mengetahui bahwa Yesus bangkit, mereka menjadi berani sekali. Kepada orang banyak mereka menyaksikan dengan terus-terang bahwa Yesus hidup!
Bagaimana dengan hari Minggu? Orang-orang Kristen pada umumnya berhimpun pada hari Minggu untuk berbakti di gereja. Sebenarnya setiap hari Minggu kita merayakan kebangkitan Yesus, sebab Yesus memang bangkit pada hari Minggu pagi. Orang-orang kafir dan semua orang dalam negara ini pada umumnya menutup kantor dan tokonya pada hari Minggu. Mereka tidak sadar bahwa hari itu adalah hari kebangkitan Tuhan kita.
Ada seseorang datang kepada saya dan berkata begini, “Saya yakin bahwa pendiri agama saya (bukan Kristen) itu pernah hidup, sebab kami tahu kuburnya ada dan tulang-tulangnya ada di dalam kubur itu. Tetapi saya kasihan kepada orang-orang Kristen, sebab kubur pendiri agama Kristen (Yesus) tidak ada dan tulang-tulangnya juga tidak ada!” Saya menjawab bahwa justru karena tidak dapat menemukan tulang-tulang Yesus dalam kuburanNya, maka kami orang Kristen yakin bahwa Yesus pernah hidup, mati disalib, dikuburkan, dan tiga hari kemudian bangkit kembali dari antara orang mati. Ia hidup! Itulah sebabnya tulang-tulangNya tidak ada di dalam kuburanNya, sebab Ia hidup. Dan Ia masih hidup sampai sekarang.
Karena Yesus Kristus bangkit dari kematian, Ia menjadi pengharapan kita satu-satunya untuk hidup yang kekal. Dulu ada perang saudara di Amerika Serikat, dan dalam peperangan itu seorang tentara tertembak. Ia tahu ia akan mati, sebab banyak mengeluarkan darah. Maka ia berbaring di dalam kemahnya sambil membuka dan membaca Alkitabnya. Beberapa hari kemudian ada seorang tentara lain menjumpai dia di dalam kemah itu. Tetapi ia sudah mati. Dan di dekatnya ada sebuah Alkitab yang terbuka, sedangkan jari-jarinya yang berdarah melekat pada halaman Yohanes 11:25-26 yang terbuka itu, dan menunjuk pada ayat itu. Inilah seorang tentara Kristen, yang ketika ia sadar bahwa sebentar lagi ia akan mati, cepat membuka Alkitabnya dan meletakkan jarinya pada ayat kebangkitan tersebut. Dan sambil ia mati, ia membaca janji bahwa Yesus adalah kebangkitan dan hidup!
Kebenaran III: Percaya adalah kunci setiap orang.
Ayat ini mengatakan bahwa “barangsiapa percaya kepadaKu, ia akan hidup ………” kita sudah melihat bahwa setiap orang akan mati. Kita sudah melihat bahwa Kristuslah satu-satunya harapan setiap orang. Tetapi percaya adalah kunci bagi setiap orang.
Alkitab menekankan berulang kali bahwa barangsiapa percaya akan Dia, beroleh hidup yang kekal. Tetapi orang yang tidak percaya, tidak akan melihat hidup melainkan murka Allah tetap berada di atasnya. Percaya adalah kunci, dan jikalau orang tidak mau percaya, tidak mungkin mempunyai hidup kekal.
Percaya sangat penting sekali. Orang-orang Kristen di Alkitab disebut “orang-orang percaya.” Apakah maksudnya orang percaya? Percaya berarti apa? Percaya berarti yakin! Yakin akan adanya Allah? Yakin akan Yesus? Yakin bahwa bila Allah berjanji, pasti jadi? Yakin kalau kita percaya akan Yesus, lalu Allah akan memberi hidup yang kekal?
Orang percaya ialah orang yang yakin bahwa hal yang dipercayainya itu pasti akan jadi pada dia. Inilah kepercayaan. Ini tidak memakai otak. Tidak juga perasaan. Tetapi dengan hati ia mengambil lompatan besar bahwa pasti benar bahwa hal itu pasti terjadi.
Tetapi bagaimana percaya ini? Sering istilah ini sebenarnya sukar dimengerti. Malahan saya sendiri sering berpikir bahwa istilah percaya dapat “menipu” banyak orang. Saya rasa kita akan lebih mengerti arti kata ini, bila kita memakai kata “mempercayakan.” Jadi, percaya kepada Yesus artinya mempercayakan nasib kita kepadaNya!
Saya mau beri contoh. Misalnya saya bermaksud menyetor uang sebanyak satu juta rupiah ke Bank di Surabaya. Kebetulan besok seorang teman saya, pak Wito, akan pergi ke Surabaya. Dia berkata, “kalau bapak percaya kepada saya, bapak boleh menitipkan uang itu kepada saya, dan akan saya setorkan ke Bank.” Saya jawab, “Oh pasti, pasti saya percaya!” Tetapi ketika besok pagi ia datang ke rumah saya, saya bilang, “Oh maaf, pak Wito. Memang saya percaya bahwa bapak bisa menolong saya menyetorkan uang itu ke Bank, sebab saya sudah kenal baik dengan bapak. Tetapi maaf, pak. Saya kurang berani menyerahkan uang itu kepada bapak. Biar saya setorkan sendiri ke Bank.” Apakah ini artinya percaya? Saya bilang bahwa saya percaya kepada pak Wito untuk menyetorkan uang itu ke Bank, tetapi saya tidak mempercayakan uang itu kepadanya. Ini bukan percaya!
Begitu juga kita sering mengatakan bahwa kita percaya kepada Yesus, tetapi kita tidak pernah mempercayakan nasib kita kepadaNya. Tidak pernah mempercayakan dosa-dosa kita kepadaNya. Tidak pernah mempercayakan hidup kita kepadaNya. Percaya yang tidak meliputi mempercayakan, belum merupakan percaya! Kalau saudara mau mempunyai kemenangan kekal, mau punya hidup kekal, percayakanlah dosa dan hidup saudara kepada Yesus. Ia mampu memelihara sampai pada akhirnya apa yang saudara pertaruhkan ke dalam tanganNya.
Kebenaran IV: Hidup kekal tersedia bagi setiap orang.
Dalam ayat itu Yesus berkata, “Setiap orang yang ….. percaya kepadaKu, tidak akan mati selama-lamanya.” Tidak akan mati selama-lamanya artinya mempunyai hidup kekal. Apa artinya mempunyai hidup kekal. Apa artinya hidup ini?
Kita sendiri membaca bahwa Yesus Kristus sendiri berkata bahwa Ia adalah kebangkitan dan hidup. Berarti Ia adalah sumber buat kehidupan setiap orang. Baik kehidupan jasmani, kehidupan rohani, maupun kehidupan kekal. Semua jenis kehidupan berasal dari Dia.
Saudara melihat sekuntum bunga. Bunga itu mempunyai hidup di dalam dirinya, tetapi hidupnya datang dari Yesus. Bila Yesus menarik kehidupan dari bunga tersebut, bunga itu akan segera mati. Begitu juga burung di langit memiliki hidup dari Yesus. Bayi kecil yang baru lahir sebenarnya memiliki hidup bukan dari ibunya, tetapi dari Yesus. Yesus yang memberi hidup pada bayi itu. Yesus juga yang memberi hidup pada kita semua. Kalau Ia menarik hidup itu dari kita, kita semua akan mati, baik secara jasmani maupun secara rohani.
Bila nyawa kita terpisah (putus) dari tubuh kita, kita mengatakan bahwa kita mati secara jasmani. Tubuhnya memang mati tetapi jiwanya hidup terus. Dan bila jiwa mati, kita mengatakan bahwa kita mati secara rohani. Dan bila kita selama-lamanya dipisahkan dari Allah, kita mati kekal.
Saya baru membaca kisah mengenai 150 orang yang pernah mengalami kematian. Dokter mengatakan orang-orang itu memang sudah benar-benar mati secara jasmani. Tetapi mereka menceritakan bahwa mereka (jiwanya) melayang-layang di atas tubuhnya sendiri. Mereka dapat melihat orang-orang di sekitarnya berusaha menghidupkan kembali tubuh mereka. Mereka juga mengatakan bahwa sesudah mati, mereka melewati sebuah terowongan yang gelap dan kemudian melihat sebuah jurang yang besar. Dan ada seorang laki-laki keluar dari jurang itu serta menanyakan mereka. Mereka tidak pergi jauh dari tempat itu, karena itu akhirnya mereka kembali kepada tubuhnya. Mereka coba menjelaskan bagaimana setelah mereka terpisah dari tubuhnya, mereka menyatakan bahwa mereka kira-kira mempunyai sebuah tubuh lain.
Kisah ini sesuai dengan Alkitab. Sesudah kematian masih ada kehidupan lain. Jiwa kita yang sudah terpisah dari tubuh jasmani kita, akan diberi sebuah tubuh rohani. Nah, ada tubuh rohani khusus yang diberikan kepada orang yang masuk neraka supaya tahan api, dan ada tubuh rohani buat orang-orang Kristen yang akan tinggal di sorga.
Kita membaca di Alkitab, tubuh rohani buat orang-orang Kristen ini adalah tubuh yang mulia. Dikatakan bahwa tubuh jasmani yang sedang kita miliki ini, tubuh yang hina ini, akan diubah menjadi tubuh yang mulia. Alkitab mengatakan kita semua yang percaya akan diberi tubuh yang mulia seperti tubuh Kristus sesudah Ia bangkit. Tubuh yang bagaimanakah itu?
Alkitab memberitahu bahwa ia adalah tubuh yang mulia yang kelihatan, dapat dijamah, dapat menerima makanan tetapi bukan tubuh jasmani. Tubuh ini dapat menembus tembok, tidak dapat dibatasi oleh ruang, dengan cepat bisa pergi dari satu tempat ke tempat lain, dan tubuh ini tidak bisa binasa. Inilah tubuh yang akan diterima oleh setiap orang percaya.
Saya ingin menekankan tentang adanya hidup kekal sesudah kematian di dunia ini. Sebab ada banyak orang yang berpikir bahwa sesudah kematian, maka segala-galanya berakhir sudah. Tidak! Di seberang sana masih ada kehidupan kekal. Tetapi kehidupan kekal ini hanya akan dinikmati oleh orang yang percaya kepada Yesus Kristus saja.
Ada sebuah kisah lain yang sangat menarik hati saya. Ini terjadi di Rusia. Pada suatu hari penduduk sebuah desa disuruh berkumpul untuk mengadakan apel besar oleh seorang pemimpin komunis. Mereka memaksa semua orang untuk datang ke balai desa. Ketika semua orang desa yang terdiri dari para petani itu sudah berkumpul, orang komunis tersebut mulai berpropaganda. Ia berpidato bahwa komunisme adalah yang paling baik, dan akan memberi kesejahteraan kepada semua orang. Sambil memuji-muji komunisme, orang ini juga menjelek-jelekkan agama Kristen, mengejek pendeta-pendeta dan mengolok-olok orang-orang Kristen. Selama satu jam ia mencemoohkan kekristenan. Setelah selesai ia menyuruh seorang pendeta di sana untuk berdiri, katanya, “Kami sudah menjelaskan mengenai komunisme, sekarang kami beri kesempatan kepadamu selama 5 menit untuk membantah tuduhan kami dan memberikan bukti kebenaran agama Kristen!” Pendeta itu maju ke depan dan berkata, “Maaf pak, kami tidak membutuhkan 5 menit, kami hanya memerlukan 5 detik.” Lalu ia memandang kepada semua hadirin sambil berseru, “Tuhan sudah bangkit!” Dan serentak para hadirin itu menjawab – sesuai dengan kebiasaan di sana – bagai suara air bah yang bergemuruh, “Sesungguhnya Ia bangkit!” Demikianlah orang komunis itu dikalahkan dan apel itupun dibubarkan.
Saudara, Tuhan Yesus sudah bangkit. Tetapi kebangkitanNya tidak berarti apa-apa untuk saudara, jikalau saudara tidak sadar bahwa kematian menunggu saudara, bahwa saudara akan binasa selama-lamanya kalau tidak memiliki Kristus sebagai satu-satunya pengharapan saudara. Tetapi sebaliknya kematian tidap perlu menakuti saudara, kalau saudara percaya kepada Yesus Kristus sebagai Juruselamat saudara pribadi.
Kiranya hari ini juga saudara mau bertobat dari dosa dan mengambil keputusan untuk datang kepada Yesus Kristus serta menerima Dia sebagai satu-satunya Juruselamat yang dapat memberi hidup kekal kepada saudara.
Kalau saudara menerima Yesus, saudara dapat berkata: “Yesus adalah kebangkitan dan hidup! Bila saya mati, saya akan bangkit karena saya percaya kepadaNya. Saya tidak akan mati untuk selama-lamanya.”
Amin