PENJELASAN MENGENAI KHOTBAH
E K S P O S I T O R I
1. Tugas utama orang Kristen
Alkitab menekankan bermacam-macam tugas bagi orang Kristen, tetapi tugas dasar ialah “menyampaikan kebenaran.” Semua orang Kristen wajib berbeban dan harus berusaha menyampaikan kebenaran kepada mereka yang belum percaya dan kepada umat Kristen juga. Dengan “kebenaran” kami maksudkan seluruh wahyu dan amanat Allah seperti yang terdapat dalam Alkitab, terutama “Kristus,” yaitu “Kebenaran Allah.”
Bagaimana kita dapat menyampaikan kebenaran? Saudara bisa bersaksi secara lisan pada tetangga atau membagikan literatur Kristen pada orang di pasar. Jika saudara suka menyanyi, melalui nyanyian saudara dapat menyampaikan kebenaran Allah. Melalui sebuah drama atau sandiwara kita dapat menjalankan tugas ini. Malahan tanpa berbuat apa-apa kecuali dengan kesucian pribadi kita menyampaikan kebenaran, karena orang lain akan melihat dan menilai kebenaran yang ada dalam diri kita.
Tetapi untuk menjadi ahli dalam hal menyampaikan kebenaran saudara harus menguasai dua bidang: pertama, saudara harus menguasai kebenaran itu sendiri. Yesus adalah sumber kebenaran dan Dia adalah kebenaran (Yohanes 14:6). Kebenaran yang kita sampaikan terdapat dalam Alkitab (II Timotius 2:16). Jadi, seseorang yang hendak menjadi ahli dalam “menyampaikan kebenaran” harus mengerti dan menguasai Alkitab.
Kedua, di samping menguasai Alkitab, saudara harus menjadi ahli dalam komunikasi, yaitu ilmu menyampaikan. Dengan kata lain saudara harus menjadi ahli dalam bidang menyampaikan kebenaran yang terdapat dalam Alkitab. Ilmu menyampaikan (komunikasi) ini meliputi lebih dari berbicara secara lisan. Kalau saudara hendak berkomunikasi dengan orang lain, saudara akan memakai gerak tangan, mengubah suara, menekankan kata-kata tertentu, serta memakai semua pancaindera saudara.
Buku ini adalah buku homiletika, atau lebih jelas buku yang mengajarkan cara berkhotbah. Jadi, dalam buku ini kami akan berkonsentrasi pada bidang komunikasi atau ilmu menyampaikan. Tetapi perlu diingat bahwa tak mungkin saudara menjadi pengkhotbah yang berhasil kecuali saudara menguasai “kebenaran” (Alkitab) dan “ilmu menyampaikan.”
2. Arti khotbah Ekspositori
Ada bermacam-macam pandangan mengenai bentuk khotbah, istilah-istilah untuk menjelaskan bentuk-bentuk tertentu serta cara-cara menyiapkan khotbah. Kami sudah mengambil manfaat dari semua jenis buku Homiletika (Ilmu Berkhotbah) namun kami tidak ingin mengikatkan diri kami pada istilah-istilah serta faham-faham yang terdapat dalam buku-buku itu.
Walaupun buku-buku Homiletika yang ada sering bertentangan, pada umumnya mereka setuju bahwa ada tiga jenis khotbah Alkitabiah. Marilah sepintas lalu kita memeriksa ketiga jenis khotbah tersebut:
1. Khotbah Topikal
Khotbah ini didasarkan dan berkisar pada sebuah pokok yang diambil dari dalam
atau luar Alkitab, misalnya : mengenai dosa, sorga, musibah kelaparan, bahaya
ganja bagi remaja, dan lain-lain.
2. Khotbah Tekstual
Khotbah ini didasarkan pada satu atau dua ayat saja. Temanya, kalimat-kuncinya
(proposition theses) dan pokok-pokok besar diambil dari nas pendek ini.
3. Khotbah Ekspositori
Khotbah ini didasarkan pada nas Alkitab yang biasanya lebih panjang dari dua ayat.
Tema, kalimat-kunci, dan pokok-pokok besar serta pokok-pokok kecilnya diambil dari
nas ini.
Khotbah Ekspositori jarang didengar di gereja-gereja di Indonesia. Pada umumnya pengkhotbah-pengkhotbah di Indonesia sering memakai khotbah Topikal. Mungkin karena jauh lebih mudah menyiapkan khotbah Topikal daripada yang lain. Misalnya, untuk menyiapkan khotbah Topikal, si pengkhotbah hanya perlu mencari sebuah pokok (topik) dalam konkordansi dan memungut beberapa ayat dari konkordansi itu serta membentuknya menjadi pokok-pokok besar, dan dengan begitu khotbahnya sudah jadi.
Dalam buku ini kami akan membicarakan satu jenis khotbah saja, yaitu Khotbah Ekspositori. Kita akan belajar bagaimana menyiapkan khotbah ini serta membentuknya menjadi khotbah yang kuat; juga kita akan menyelidiki sedikit mengenai menyajiannya. Kiranya buku ini, atau lebih tepat “pelajaran” ini, akan menolong saudara menyiapkan khotbah Ekspositori yang berhasil.
3. Corak-corak tertentu dari khotbah Ekspositori
Untuk lebih mengerti apa yang kami maksudkan dengan khotbah Ekspositori, marilah kita menyelidiki beberapa corak tertentu dari khotbah ini.
- Khotbah Ekspositori didasarkan pada nas Alkitab yang lebih panjang dari dua ayat.
- Pokok-pokok besar dan pokok-pokok kecil semuanya didasarkan pada nas khotbah ini.
- Khotbah ini menyatakan/menerangkan arti utama atau arti dasar dari nas-nya.
- Menghubungkan arti nas dengan konteks (ayat-ayat sebelum dan sesudah nas).
- Khotbah Ekspositori menggali Kebenaran – Kekal dari nas, (lihatlah sifat kedua dari Kalimat – Kunci pada Pokok III buku ini, serta langkah ke 6 pada Pokok II).
- Khotbah Ekspositori mengatur beberapa Kebenaran – Kekal ini sekeliling sebuah pokok.
- Mempergunakan unsur-unsur penguraian ilustrasi, logika, argumentasi (perdebatan), dan penerapan, untuk menolong para pendengar.
- Berusaha menolong pendengar menaati kebenaran itu.
Demikianlah kita melihat bahwa khotbah Ekspositori bukan penguraian ayat demi ayat begitu saja; khotbah ini sangat teratur dengan tema, kalimat – kunci, dan pokok-pokok besar. Susunannya harus baik dan jelas, di samping harus ada kesatuan yang baik juga. Ekspositori (expository) berarti menjelaskan, atau membuka sesuatu sehingga dimengerti dengan jelas. Khotbah Ekspositori akan mengupas nas (ayat-ayat yang diuraikan) sehingga nas itu dimengerti dan dapat dipraktekkan oleh pendengar.
Cara memakai khotbah Ekspositori dengan baik adalah dengan memilih satu kitab seperti misalnya: Injil Markus, dan setiap minggu menguraikan satu pasal secara ekspositori. Jikalau kita berkhotbah dua minggu sekali pada gereja kita, dan setiap kali menguraikan satu pasal; kita akan menyelesaikan Injil Markus dala waktu 32 minggu. Kemudian kita dapat memilih satu kitab lain, dan seterusnya.
4. Keuntungan-keuntungan berkhotbah Ekspositori.
Mungkin saudara berpikir, mengapa jenis khotbah ini ditekankan kalau ada jenis lain yang lebih gampang dan mudah dikerjakan? Untuk menjawab pertanyaan ini kami ingin mengemukakan beberapa keuntungan bila saudara memakai khotbah Ekspositori:
- Kita akan berkhotbah tentang seluruh Alkitab dan bukan tentang beberapa ayat terpisah.
- Kalau berkhotbah melalui sebuah buku dari Alkitab kita tidak akan pusing-pusing mencari nas atau pokok. Pasal berikutnya akan merupakan nas kita untuk khotbah berikutnya juga.
- Para pendengar tidak akan bosan dengan bahan-bahan kita, karena setiap minggu akan berubah.
- Kita akan dapat berkhotbah pada pokok-pokok yang mungkin menyinggung (menempelak) tanpa mendatangkan prasangka pada diri kita. Misalnya, mungkin ada seorang anggota yang masih mencuri, dan “kebetulan” pasal dalam buku Alkitab yang sedang saudara uraikan secara ekspositori menempelak hal mencuri. Otomatis saudara dapat menekankan hal mencuri. Dan hadirin tidak dapat mengatakan bahwa pasal dan nas itu dipilih khusus untuk “memukul!” mereka.
- Menolong saudara menjadi ahli dalam doktrin dan ajaran di seluruh Alkitab.
- Memberi satu pengertian Alkitab yang luas sekali pada anggota sidang.
- Mendirikan di dalam kita dan pendengar-pendengar kita suatu penghargaan besar terhadap seluruh Alkitab.
- “Memaksa” kita menekankan pokok-pokok (topik) yang mungkin akan dilalaikan di dalam metode khotbah lain.
Marilah kita melihat kutipan dari beberapa ahli khotbah. Harold J. Ockenga mengatakan, “Seperti Zwingli (seorang pendiri reformasi dari Swiss) kita harus mulai dengan Matius 1:1 dan berkhotbah secara ekspositori menyusuri seluruh Perjanjian Baru.”
Menurut Bernard Ramm, “Khotbah Ekspositori menolong kita menghasilkan pelayanan yang sempurna.” Dan akhirnya A. Saphir berpendapat, “Tidak ada sesuatu pun yang lebih dibutuhkan pada masa kini, baik untuk gereja maupun untuk dunia, daripada khotbah Ekspositori yang kuat.”